Bersama Maria: Hari Kelima belas

Ya namamu Maria

Banyak di antara kita yang mengetahui lirik lagu untuk menghormati Bunda Maria. Judul lagunya adalah ‘Ya namamu Maria’. Inilah lirik lagunya: “Ya namamu Maria, bunda yang kucinta. Merdu menawan hati, di segala anakmu. Patutlah nama itu, hidup di batinku dan nanti kuucapkan, di saat ajalku.” Saya selalu mengingat lagu ini sebab ketika saya barusan belajar berdoa Rosario tempo doeloe, sudah pasti menyanyikan lagu ini. Boleh dikatakan bahwa ini adalah lagu wajib saat berdoa rosario bersama.

Maria adalah sebuah nama yang indah. Santu Hironimus mengartikan nama Maria sebagai seorang pribadi yang memiliki cinta kasih yang agung. Cinta kasihnya agung karena seluas samudera raya. Tentu saja makna sebuah nama menunjukkan jati dirinya sendiri. Ia menjadi ibu sang Cinta sejati yakni Yesus Kristus. Dialah buah kasih Allah bagi manusia melalui Bunda Maria (1Yoh 4:8.16; Yoh 3:16). Dengan demikian menyebut nama Maria berarti melagukan himne kasih kepada Allah yang Mahaagung.

Nama Maria membuka hati kita untuk mampu mengasihi seperti dia sendiri mampu mengasihi Yesus Kristus Puteranya. Ia mengandung dari Roh Kudus, melahirkan dan menemani perjalanan Yesus hingga tuntas. Ia tidak pernah berhenti mengasihi Yesus. Ia justru selaluj hadir dalam diri Yesus mulai dari dalam kandungan hingga saat ini di dalam Gereja. Maria selalu hadir dalam duka-dukanya. Kita mengenal ada tujuh duka Maria yakni nubuat Nabi Simeon, Melarikan Yesus ke Mesir, Hilangnya Yesus di Bait Allah, Perjumpaan Bunda Maria dengan Yesus saat Ia menjalani hukuman mati, Yesus Wafat, Lambung Yesus Ditikam dan Jenazah-Nya Diturunkan dari Salib, dan Yesus Dimakamkan. Semua ini turut menggambarkan keindahan nama Maria yang menemani Yesus sampai tuntas. Apakah kita dapat menyerupai Bunda Maria yang menemani Yesus sampai tuntas?

Saya mengingat Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, “The Month of Mary” mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1).

Bunda Maria, doakanlah kami untuk menyerupai hidupmu. Amen.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply