Bersama Maria: Hari Keduapuluh Delapan

Bunda Keselamatan orang sakit

Pada suatu hari saya mengunjungi seorang pasien di Rumah Sakit. Ia mengundang saya untuk mengunjungi, mendoakan dan memberikan sakramen perminyakan kepadanya. Saya memperhatikan di dekat ia meletakan kepalanya terdapat sebuah meja kecil. Di atas meja itu ada sebuah rosario yang sudah using, sebuah buku yang sudah kumal berisi doa-doa harian yang ditulisnya dengan tangan. Saya merasa bahagia karena melihat seorang yang sedang sakit, lemah secara fisik tetapi kuat dalam iman. Banyak orang sakit yang putusa asa dan merasa bahwa hidupnya tidak berguna, tetapi pasien yang satu ini memang beda. Setelah mendoakan dan memberkatinya, ia menceritakan kepada saya pengalaman rohaninya. Ia memiliki devosi yang besar kepada Bunda Maria. Ia sering opname di Rumah Sakit sehingga dia mendapat gelar pelanggan tetap ruang X. Namun ia merasa bahagia karena Tuhan selalu menyembuhkannya melalui perantaraan Bunda Maria.

Doanya kepada Bunda Maria juga sederhana. Ia selalu mendoakan doa penyerahan kepada Bunda Maria dari Buku Puji Syukur: no 216, bunyinya:

PENYERAHAN KEPADA BUNDA MARIA

Santa Maria, Bunda Allah, kami bersyukur karena Allah telah membebaskan engkau dari noda dosa sejak engkau dikandung; Ia berkenan memperhatikan kerendahanmu, dan mengangkat engkau menjadi ibu Sang Juruselamat. Kmi bersyukur pula karena engkau telah menjadi teladan orang beriman. Dalam menanggapi panggilan Allah, engkau menyerahkan diri segenap hati dengan berkata, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.”

Ya Bunda, kami, para putramu, sangat mencintai engkau dan ingin mengikuti teladanmu. Mohonkanlah kami rahmat Allah, agar kami selalu berusaha melakukan kehendak Allah. Bunda yang penuh kasih sayang, kami serahkan kepadamu segenap keluarga kami. Sudilah engaku selalu melindungi kami sekeluarga. Semoga kami semua menjadi anak-anak yang patut keoadamu dan saling mengasihi dengan tulus hati.

Kami serahkan kepadamu segenap warga masyarakat kami bersama para pemimpinnya. Sudilah engkau melindungi mereka dalam setiap usaha membangun bangsa dan negara. Ya Ratu pencinta dami, batulah agar segala bangsa bersatu padu, hidup rukun dan damai. Bukalah jalan iman bagi mereka yang belum mengenal putramu, Yesus. Doakanlah mereka yang dianiaya karena imandan kebenaran. Semoga mereka tabah, dan tetap setia kepada Yesus, putramu. Ya Bunda Maria, penolong yang sejati, hantarkanlah semua permohonan kami ini ke hadapan putramu, Sang Maharaja Kerajaan Damai, tempat setiap doa permohonan dikabulkan, setiap beban hati diringankan, dan segala kelemahan dikuatkan. Dialah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. (Amin.)

Doa penyerahan ini ditulisnya dengan tangan dan selalu didoakannya setiap hari. Sebab itu, meskipun dalam suasana sakit ia tetap bahagia karena dia percaya bahwa Tuhan pasti menyembuhkannya melalui Bunda Maria. Ia sering mengganti kata kami dengan saya dalam doa penyerahan kepada Bunda Maria. Saya kembali ke komunitas dengan perasaan bahagia karena berjumpa dengan seorang pasien yang hebat. Ia berpasrah kepada Tuhan melalui kurban dan doanya melalui perantaraan Bunda Maria.

Setiap tanggal 11 Pebruari kita merayakan peringatan Bunda Maria menampakkan dirinya kepada St. Bernadete Soubirous di Lourdes. Biasanya Gereja mengajak kita semua untuk menjadikannya sebagai hari doa bagi orang sakit sedunia. Saya mengingat Paus Fransiskus, pada hari orang sakit sedunia tahun 2019 yang berpusat di Kalkuta, belia menyampaikan pesan-pesan yang indah bagi seluruh Gereja. Beliau berkata: “Bersikap baik kepada orang sakit dan miskin berasal dari kerendahan hati dan pengakuan bahwa sepanjang hidupnya, setiap orang pernah menjadi orang yang “miskin, membutuhkan dan berkekurangan.” Ia melanjutkan pesannya: “Ketika kita lahir, kita membutuhkan perhatian dari orangtua kita untuk bertahan hidup, dan dalam setiap tahap kehidupan kita masih bergantung pada bantuan orang lain, kita akan selalu menyadari keterbatasan kita, sebagai ‘makhluk hidup,’ di hadapan individu-individu dan dalam berbagai situasi.”

Mari kita memandang Bunda Maria. Kita menyapanya dalam doa “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati, Amen.” Kita mempercayakan hidup kita sekarang ini, dalam suasana hidup yang bahagia atau menderita karena sakit dan penyakit. Bunda Maria adalah keselamatan bagi orang sakit. Dialah ibu yang selalu memperhatikan kita sebagai anak-anaknya. Dialah yang memiliki andil untuk mendoakan kesembuhan kita.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply