Berharaplah pada pertolongan Tuhan Yesus!
Seorang sahabat memberi kesaksian hidupnya. Ia melewati masa-masa yang sulit dalam hidupnya. Ia kehilangan anggota keluarga yang dikasihinya, mengalami penolakan ketika melamar pekerjaan namun pada akhirnya ia merasa yakin bahwa Tuhan menunjukkan jalan yang tepat baginya. Ia mendapatkan sebuah pekerjaan dan berusaha untuk melakukannya dengan penuh kasih. Pekerjaan itulah yang turut membesarkannya hingga saat ini. Baginya, semua ini adalah mukjizat dalam hidupnya. Ia pun tetap berharap pada pertolongan Tuhan Yesus. Saya kagum mendengar kesaksian beliau. Semua orang yang mendengar kesaksiannya juga mengakui perjuangan hidup beliau hingga menjadi orang sukses saat ini.
Saya membayangkan perjuangan sahabat ini sambil mengingat orang-orang lain yang mudah patah semangat dalam hidupnya. Banyak di antara kita yang sekali gagal selalu berpikir bahwa selamanya hidup adalah rentetan kegagalan. Padahal orang juga mengatakan bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang masih tertunda. Kegagalan akan menjadi keberhasilan atau kesuksesan kalau orang memiliki harapan yang pasti untuk memulai lagi usaha di dalam hidupnya. Kalau orang yang gagal dan tinggal dalam kegagalan maka ia tidak akan berhasil dalam hidupnya. Sebab itu kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi usaha baru di dalam hidupnya.
Bagi saya, orang yang sukses adalah orang yang mampu bertahan melewati kegagalan demi kegagalan sampai dia mencapai pintu kesuksesan. Tanpa ada prinsip seperti ini maka kita belum dapat menjadi pribadi yang sempurna. Napoleon Hill, penulis dan motivator kenamaan dari Amerikan Serikat pernah berkata: “Sebelum kesuksesan datang pada kehidupan seseorang, ia pasti mengalami kekalahan sementara dan mungkin beberapa kegagalan. Ketika kekalahan datang kepada seseorang, hal yang termudah dan yang paling masuk akal adalah keluar. Itulah yang kebanyakan orang lakukan.” Kita harus berani untuk bereksodus, berani keluar dari kegagalan hidup kita untuk meraih kesuksesan.
Mengapa ada nada optimism seperti ini? Karena ada Tuhan. Tuhan tidak pernah merencanakan kegagalan tetapi kesuksesan dalam hidup kita. Kegagalan hanya datang ketika Tuhan sudah menjadi nomor dua dalam hidup kita. Sebab itu, berharaplah kepada Tuhan!
PJ-SDB