Food For Thought: Saya seorang imam

Seorang imam…

Pada pagi hari ini saya menemukan sebuah kutipan perkataan dari St. Polikarpus tentang kehidupan pribadi seorang imam. Hari ini bukan HUT tahbisan imamatku tetapi saya tertarik untuk membaginya kepada anda juga. Inilah kutipan perkataan St. Polikarpus:

“Imam seharusnya cenderung untuk bersimpati, untuk berbelas kasih kepada semua orang, untuk membawa kembali yang tersesat, untuk mengunjungi semua orang sakit. Imam tidak boleh mengabaikan janda, yatim piatu, dan orang miskin. Imam harus selalu peduli berbuat baik, di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia. Imam harus selalu menahan diri dalam kemurkaan, dari diskriminasi dan dari keputusannya yang tidak adil. Imam tidak boleh loba atau rakus. Imam harus lambat percaya akan berita negatif tentang seseorang. Imam tidak boleh terlalu keras dalam mengadili. Imam seharusnya tahu bahwa kita semua adalah orang berdosa.”

Saya memperhatikan satu persatu kalimat yang diucapkan Santu Polikarpus. Dan selama 19 tahun mengabdi Tuhan sebagai imam, saya harus jujur dan berani berkata: “Tuhan Yesus Kristus kasihanilah aku orang berdosa ini. Semoga saya bisa berusaha untuk menjadi imam yang semakin serupa dengan Engkau sendiri bukan sesuai dengan pikiran saya saat ini.”

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan yang selalu menguatkanku di saat kulemah. Saya mengucapkan terima kasih kepada sanak keluarga, para konfrater dan sudari saudara yang setia mendoakanku sebagai seorang imam. Semoga semakin hari saya setia dalam hal-hal kecil hingga hal-hal yang besar. Tuhan memberkati kita semua.

P. John Laba, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply