Food For Thought: Mengagumi Yesus

Tetap mengagumi Yesus!

Ada seorang sahabat yang bukan pengikut Kristus selalu mengajak saya untuk berdiskusi tentang nilai-nilai universal keagamaan. Banyak kali ia merasa kagum dengan cara hidup saya sebagai seorang gembala yang berani meninggalkan segalanya supaya lebih bebas melayani Tuhan dan sesama. Dan dia mengatakan kepadaku, “Romo memang limited edition” sebab tidak semua orang bisa hidup seperti ini, hanya orang-orang pilihan Tuhan yang bisa hidup demikian. Saya juga melihat keterbukaan dan kerendahan hatinya dalam perbincangan-perbincangan kami. Secara mengagetkan, pada suatu kesempatan ia melihat gambar Yesus. Ia spontan mengatakan: “Orang yang di dalam foto ini pasti orang baik, lihat sorot mata-Nya penuh dengan sukacita.” Saya mengerti bahwa diam-diam dia mengagumi Yesus. Mungkin dia mengetahuinya tetapi belum berani menyebut secara terang-terangan “Tuhan Yesus Kristus”.

Saya mengingat Mahatma Gandhi. Pada suatu kesempatan ia didatangi seorang misinaris. Setelah bervincang-bincang, sang misionaris bertanya kepada Gandhi: “Tuan Gandhi, Anda selalu mengutip Sabda Bahagia yang diucapkan Yesus dalam perjuanganmu. Mengapa Anda tidak memilih untuk mengikuti-Nya saja?” Gandhi memandang sang misionaris dan berkata: “Saya memang mengagumi Yesus dan menyenangi perkataan-perkataan-Nya, tetapi saya tidak mengagumi para pengikut-Nya sebab mereka hanya berbicara tentang Yesus tetapi tidak melakukan perintah-perintah-Nya di dalam hidupnya.” Saya kira perkataan Gandhi adalah tamparan bagi kita yang berpikir bahwa kita sudah mengikuti-Nya, menjadi orang katolik dari dalam rahim ibu, tetapi hidup kita, pikiran, perkataan dan perbuatan kita bukanlah cerminan hidup Yesus sendiri. Hidup pribadi orang katolik ternyata masih berada di luar jangkauan. Belum ada kesaksian hidup yang matang sebagai orang Katolik. Ada orang yang mengaku mengagumi Yesus tetapi hanya ucapan bibir semata.

Tetapi… tetapi kita harus berani untuk tetap mengagumi Yesus kapan dan di mana saja kita berada. Teman sya bukan orang Katolik tetapi diam-diam dia mengagumi Yesus. Gandhi adalah seorang hindu tetapi mengangumi sosok Yesus dan sabda-Nya dalam perjuangan hidupnya. Setan yang merasuki seorang di dalam Sinagoga di Kapernaum sangat mengenal Yesus sebagai Mesias. Dengan demikian, kita harus berusaha supaya tidak mengalah dalam hidup ini dengan mereka yang bukan pengikut Tuhan Yesus. Sekali lagi, jangan mengalah dengan orang yang tidak seiman tetapi lebih mengenal dan mengagumi Yesus. Sebab itu kita perlu berusaha untuk mengenal lebih dalam lagi, dengan membaca Kitab Suci dan berdoa. Semakin kita setia membaca dan mendengar Sabda, semakin Dia yang adalah Sabda hidup mengubah hidup kita. Maka tetaplah berusaha untuk mengagumi Yesus.

Tuhan memberkati kita semua.

PJ-SDB