Food For Thought: Seperti Maria…

Seperti Maria…

Pada hari ini kita mengenang St. Yohanes Paulus ke-II. Santo Paus Yohanes Paulus II, bernama asli Karol Józef Wojtyła. Ia lahir di Wadowice, Polandia pada tanggal 18 Mei 1920, dan meninggal di Istana Apostolik, Vatikan, 2 April 2005 pada umur 84 tahun. Beliau dikanoniasi Pada 27 April 2014. St. Yohanes Paulus ke-II dikenal sebagai Paus yang sangat akrab dengan Bunda Maria. Hal ini dialaminya mulai dari dalam keluarganya sendiri. Ibu dan ayahnya rajin berdoa rosario. Pengalaman di dalam keluarga ini yang membentuknya menjadi pribadi yang akrab dan dekat dengan Bunda Maria. Ketika terpilih menjadi paus, beliau memilih semboyan: “Totus Tuus Maria” artinya sepenuhnya milikmu, Maria.

Ada dua kutipan perkataannya yang sangat menginspirasi bagi kita semua: Pertama, “Rosario adalah doa favorit saya. Sebuah doa yang mengagumkan! Mengagumkan dalam kesederhanaannya dan dalam kedalamannya, doa sederhana dari Rosario itu memberi ketukan irama kehidupan manusia.” Bagi mereka yang berdoa Rosario dengan penuh devosi akan merasakan sendiri pengalaman orang kudus ini dalam hidupnya. Bagi mereka yang berdoa rosario karena hanya berdoa saja maka tak ada pengalaman rohani orang yang berarti baginya. Setiap misteri Rosario suci mengungkapkan sisi-sisi kehidupan pribadi Yesus. Dan Bunda Maria adalah satu-satunya manusia yang lebih mengenal Yesus dibandingkan dengan kita manusia yang lain.

Kedua, St. Yohanes Paulus ke-II berkata: “Untuk berhasil dalam niat Anda, percayakan diri Anda kepada Perawan Maria yang Terberkati, terutama disaat-saat sulit dan gelap. Dari Maria kita belajar untuk berserah pada kehendak Tuhan dalam segala hal. Dari Maria kita belajar untuk percaya bahkan ketika semua harapan tampaknya hilang. Dari Maria kita belajar untuk mencintai Kristus, Putranya dan Putra Allah. Belajarlah darinya untuk selalu setia, untuk percaya bahwa firman Tuhan kepada anda akan terpenuhi, dan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.” St. Yohanes Paulus II tidak hanya berbicara, tetapi benar-benar menunjukkan pengalaman pribadinya tentang Bunda Maria. Banyak saat sulit dan gelap yang pernah dialami secara pribadi. Misalnya, pada 13 Mei 1981, seorang pembunuh asal Turki bernama Mehmet Ali Agca mencoba membunuh Paus Yohanes Paulus II. Kita selalu belajar untuk mencintai Yesus seperti Bunda Maria.

St. Yohanes Paulus II menginspirasi kita untuk mencintai Bunda Maria seperti seperti Yesus mencintai ibunya. Kita tidak hanya mencintai Bunda Maria tetapi mengikuti teladannya supaya lebih mengasihi Yesus di dalam hidup kita setiap hari. Kita dapat mengasihi Yesus sebagai sumber kasih sebagaimana ditulis Paulus dalam suratnya: “Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” (Ef 3:18-19).

Tuhan memberkati kita semua,

PJ-SDB