Food For Thought: Kekuatan Sabda Allah

Kekuatan Sabda Tuhan

Ada seorang pemuda yang pernah mengaku bahwa dirinya sungguh dipulihkan oleh Sabda Tuhan. Hidup lamanya benar-benar di dalam kegelapan. Ia tidak mau mendengar dan mudah percaya kepada omongan orang apalagi omongan Tuhan yang tidak kelihatan. Ia mengulangi dosa yang sama hingga mencapai titik jenuh. Ketika ia menghadiri perayaan Ekaristi atas ajakan teman akrabnya, ia mendengar perkataan yang selalu diulangi oleh Romo dalam homilinya: “Tuhan mengasihi engkau!” Perkataan ini benar-benar mengganggu pikirannya selama perayaan Ekaristi hingga kembali ke rumahnya. Ia merasa seperti ada orang yang selalu mengatakannya di dekat telinganya. Ia percaya bahwa Tuhan yang mengatakan dan menghendakinya untuk berubah.

Perkataan Tuhan memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Kita tidak mau tetapi Tuhan mengubah kita untuk mau karena kuat kuasa-Nya kepada kita. Saya merasa yakin bahwa banyak di antara kita memiliki pengalaman yang mirip dengan pemuda dalam kisah ini. Hati kitab oleh keras, kitab oleh tegar tengkuk tetapi Tuhan bisa mengubahnya dalam waktu singkat melalui perkataan-Nya. Zakheus pernah mengalaminya juga: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” (Luk 19:5). Petrus berubah secara radikal ketika Yesus bertanya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” (Yoh 21:15). Dan Saulus pernah mengalaminya ketika disapa Tuhan sehingga dia berubah menjadi Paulus: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kis 9: 4). Masih banyak contoh di dalam Kitab Suci di mana Tuhan sungguh mengubah kehidupan manusia.

Pada hari ini kita semua juga merasakan kekuatan dari Sabda Tuhan: “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 55:9-11). Sabda Tuhan benar-benar memiliki kekuatan untuk mengubah hidup kita dan membuat kita menjadi saksi atas Sabda. Sabda tidak akan kembali kepada Tuhan sia-sia saja tetapi melakukan kehendak Tuhan di bumi ini.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita setia dan akrab dengan Sabda Tuhan? Selidikilah batinmu.

Tuhan memberkati kita semua.

PJ-SDB