Homili 2 Oktober 2021 – Peringatan Malaikat Pelindung

Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung
Hari Sabtu Imam
Bar. 4:5-12.27-29;
Mzm. 69:33-35.36-37;
Luk. 10:17-24

Keindahan Kerajaan Allah

Pada hari ini kita mengenang dua peristiwa yang dapat membantu pertumbuhan rohani kita. Pertama, Hari Sabtu pertama dalam bulan biasanya didedikasikan sebagai Hari Sabtu bagi para imam. Artinya kita semua berkesempatan untuk mendoakan para imam supaya tetap setia melayani Tuhan dan Gereja dengan semangat sebagai ‘gembala berbau domba’. Saya mengingat sepenggal ucapan St. Yohanes Maria Vianney yang sangat menginspirasi di hari Sabtu imam ini: “Oh, betapa agungnya seorang imam. Seorang imam berusaha untuk menghadirkan Kristus kepada orang lain. Imamat berada pada jantung hati Yesus. Ketika engkau memandang seorang imam, engkau pasti berpikir tentang Yesus dan matamu tertuju kepada-Nya.” Semoga doa-doa kita pada hari ini menolong kami para imam untuk sehat, bahagia dan setia dalam melayani Tuhan dan Gereja sebagai Umat Allah.

Kedua, kita mengenang para malaikat pelindung. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa: “Sebagai makhluk rohani murni mereka mempunyai akal budi dan kehendak; mereka adalah wujud pribadi dan tidak dapat mati. Mereka melampaui segala makhluk yang kelihatan dalam kesempurnaan. Cahaya kemuliaannya membuktikan itu.” (KGK, 330). St Basilius (+379) pernah berkata, “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Adversus Eunomium, III, 1). Tentu saja orang kudus ini tidak mengada-ada sebab tentang Malaikat Pelindung, sudah dikatakan sendiri oleh Tuhan: “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu…” (Kel 23:20-23). Tuhan sungguh baik, Dia selalu menyertai kita bahkan Dia juga memberikan Malaikat kepada kita masing-masing sebagai pelindung. Maka bersyukurlah kepada Tuhan!

Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” (Mat 18:3-5). Tuhan Yesus mengatakan hal ini karena situasi komunitas-Nya. Para murid-Nya memiliki ambisi untuk menjadi yang lebih besar di antara mereka di dalam komunitas. Yesus meluruskan pikiran para murid-Nya dengan memberi contoh anak kecil yang polos, sederhana dan rendah hati. Para murid Yesus harus seperti itu karena Yesus sendiri sebagai Anak Allah juga merendahkan diri. Nah di sinilah letak keindahan Kerajaan Allah yakni semangat tobat untuk mengalami Allah, kerendahan hati orang beriman dan keterbukaan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Untuk itu perlu bimbingan dan pendampingan dari Malaikat pelindung. Malaikat pelindung yang mendampingi, menggembalakan dan menghantar setiap pribadi miliknya kepada Tuhan.

Sambil kita mendoakan para imam di Hari Sabtu pertama ini untuk menjadi serupa dengan malaikat pelindung, kita juga mendoakan para orang tua, pendidik dan siapa saja yang berkehendak baik untuk menjadi serupa dengan malaikat pelindung bagi sesama manusia dengan mendampingi, melindungi, menggembalakan, dan mengantar kepada Tuhan sumber kehidupan dan kebaikan. Kiranya semakin banyak orang semakin bersahabat dengan Tuhan. Akhirnya, doa kita pada hari ini kepada Malaikat Pelindung: “O Malaikat Pelindungku, yang dengan rahmat Ilahi telah Tuhan tunjuk untuk menjadi pelindungku; terangilah, bimbinglah dan tuntunlah aku hari ini. Amin”

P. John Laba, SDB