Perkataan Para Kudus tentang Ekaristi Kudus

Perkataan Para Kudus Tentang Ekaristi Kudus

1. Santo Thomas Aquinas: “Ekaristi adalah sakramen cinta: Ekaristi menandakan cinta, Ekaristi menghasilkan cinta. Ekaristi adalah penyempurnaan dari seluruh kehidupan rohani.”

2. Santa Euphrasia: “Berbicara tentang Sakramen Mahakudus berarti berbicara tentang apa yang paling suci. Betapa seringnya, ketika kita berada dalam keadaan susah, mereka yang kita mintai pertolongan justru meninggalkan kita; atau yang lebih buruk lagi, menambah penderitaan kita dengan menimbun masalah-masalah baru kepada kita. Yesus selalu ada di sana, menunggu untuk menolong kita.”

3. Santo Fransiskus dari Sales: “Ketika lebah telah mengumpulkan embun dari surga dan nektar termanis di bumi dari bunga-bunga, ia mengubahnya menjadi madu, lalu bergegas kembali ke sarangnya. Dengan cara yang sama, imam, setelah mengambil Putra Allah dari altar (yang adalah seperti embun dari surga, dan putra sejati Maria, bunga kemanusiaan kita), memberikan-Nya kepada Anda sebagai makanan yang lezat.”

4. Santo Yohanes Krisostomus: “Bukan manusia yang bertanggung jawab atas persembahan-persembahan yang menjadi Tubuh dan Darah Kristus; melainkan Kristus sendiri yang telah disalibkan bagi kita. Sosok yang berdiri adalah milik imam yang mengucapkan kata-kata ini. Kuasa dan anugerah adalah milik Allah. ‘Inilah Tubuh-Ku,’ katanya. Dan kata-kata ini mengubah persembahan-persembahan itu.”

5. Santo Cirilius dari Yerusalem: “Karena Kristus sendiri telah berkata, ‘Inilah Tubuh-Ku,’ siapakah yang berani meragukan bahwa ini adalah Tubuh-Nya?”

6. Santo Maximilian Kolbe: “Jika para malaikat dapat cemburu kepada manusia, mereka akan cemburu karena satu alasan: Perjamuan Kudus.”

7. Santo Yohanes Vianney: “Aku menjatuhkan diriku di kaki Tabernakel seperti seekor anjing di kaki Tuannya.”

8. Santo Padre Pio dari Pietrelcina: “Seribu tahun menikmati kemuliaan manusia tidak sebanding dengan satu jam yang dihabiskan untuk bersekutu dengan Yesus dalam Sakramen Mahakudus.”

9. Santa Angela dari Foligno: “Jika kita berhenti sejenak untuk merenungkan dengan penuh perhatian apa yang terjadi di dalam Sakramen ini, saya yakin bahwa pemikiran akan kasih Kristus kepada kita akan mengubah kedinginan hati kita menjadi api cinta dan rasa syukur.”

10. Santo Fransiskus dari Asisi: “O kerendahan hati yang luhur! O keagungan yang rendah hati! Bahwa Tuhan seluruh alam semesta, Allah dan Putera Allah, harus merendahkan diri-Nya seperti ini dan bersembunyi di bawah bentuk roti kecil, demi keselamatan kita.”

11. Santo Agustinus: “Apa yang kamu lihat adalah roti dan piala; itulah yang dilaporkan oleh matamu sendiri kepadamu. Tetapi apa yang harus kamu terima menurut imanmu adalah bahwa roti itu adalah tubuh Kristus, dan piala itu adalah darah Kristus. Hal ini telah dikatakan dengan sangat singkat, yang mungkin sudah cukup bagi iman, tetapi iman tidak memerlukan pengajaran.”

P. John Laba, SDB