Renungan 23 Desember 2011

Mal 3:1-4.23-24; Mzm 24:4-3.8-10.14; Luk 1;57-66

Menjadi apakah anak ini nanti?

Kelahiran baru di dalam sebuah keluarga selalu membawa sukacita tersendiri. Keluarga dikunjungi kerabat, sahabat dan kenalan. Biasanya bayi itu diperhatikan, disayangi bahkan ada di antara semua yang berkunjung mulai melihat kemiripan dan perbedaan antara bayi dan orangtuanya. Ada yang mencoba meramal masa depan bayi itu dengan memperhatikan kondisi fisiknya. Semua ini menjadi bagian dari keluuarga yang hidup dalam budaya tertentu.

Elisabeth dan Zakarias adalah orang-orang benar di hadapan Tuhan. Mereka merindukan kehadiran seorang bayi dalam keluarga. Dengan demikian aib yang dirasakan Eisabeth dapat hilang. Elisabeth pun mengandung dan melahirkan puteranya Yohanes yang  nantinya dikenal dengan nama Yohanes Pembaptis. Kelahiran Yohanes menjadi sukacita dalam keluarga dan semua orang  yang mengenal keluarga ini karena Allah berbelas kasih kepada keluarga Zakarias. Yohanes berarti Allah berbelas kasih atau Allah pemberi rahmat.  Rahmat Tuhan menguasai Yohanes untuk membuka jalan bagi Tuhan dengan seruan tobat dan hidup sederhana (matiraga).

Kedatangan Mesias dan hari Tuhan dalam tradisi Yahudi diawali dengan kedatangan Elia.Orang Yahudi percaya bahwa menurut Kitab Maleakhi sebelum kedatangan sang Mesias, Elia akan datang duluan: “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dashyat itu” (Mal 4:5). Tugas utama Elia adalah “membuat bapa-bapa berbalik kepada anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan aku datang untuk memukul bumi.” (Mal 4:6).

Yohanes Pembaptis adalah pribadi yang diutus oleh Tuhan mendahului Yesus sebagai sang Mesias. Ia juga memiliki misi yang sama untuk menyiapkan umat menyambut kedatangan Tuhan. Seruan tobat dan hidup sederhana (matiraga) merupakan cara yang dipakai Yohanes untuk mendekatkan manusia dengan Tuhan.

Hidup kita akan bernilai ketika kita tanpa ragu mengakui adanya Tuhan. Tuhan memiliki rencana yang indah kepada orang yang berharap kepadanya. Rencana Tuhan sudah terungkap dalam peristiwa Yohanes dan Yesus Kristus Putera Allah. Rencana Tuhan juga akan terwujud dalam hidup kita ketika tanpa henti kita berdoa dan terbuka padaNya. Yohanes Pembaptis adalah inspirator kita!

PJSDB  

Leave a Reply

Leave a Reply