Renungan 24 Desember 2011

2Sam 7:1-5. 8-12.14a-16; Mzm 89:2-5.27-29; Luk 1:67-79

Tuhan itu setia selamanya

Yohanes Pembaptis lahir. Ayahnya Zakaria masih bisu karena ketidakpercayaannya pada Tuhan (Luk 1:20- 22). Sekarang ia dipenuhi Roh Kudus dan bernubuat. Nubuatnya dikenal dengan nama “Benedictus” karena nyanyian ini dimulai dengan kalimat: “Benedictus Deus Ishrael” atau “Terpujilah Tuhan, Allah Israel”.

Kata Benedictus merupakan kata yang populer dalam dunia Perjanjian Lama karena bermakna keselamatan Tuhan dari Tuhan itu sungguh terpenuhi. Orang-orang Yahudi memulai doa-doanya dengan mengatakan “Terpujilah”. Dalam dunia Kristiani, Benedictus merupakan kidung pujian kepada Tuhan karena Ia menyelamatkan umatNya melalui Yesus Kristus Anak Daud. Ini merupakan suatu perayaan akan kebaikan Tuhan: Bekas kasihan (hesed) ketika memilih mitraNya (Abraham, Daud, Umat Israel) dan kesetiaanNya (’emet) untuk memenuhi janji-janjiNya yang kudus.

Benedictus juga merupakan nubuat tentang masa depan Yohanes Pembaptis puteranya. Yohanes akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena ia berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagiNya, dengan seruan tobat dan warta pengampunan dosa. Yesus lahir sebagai tanda Tuhan melawat umatNya. Yesus akan menyinari umatNya yang tinggal dalam kegelapan dan membawa umatNya kepada jalan damai sejahtera.

Kidung Zakarias atau Bendedictus selalu didoakan setiap pagi untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus adaah terang dunia. Dia menyinari  kita dalam kegelapan supaya layak menjadi Anak Allah. Dia membawa damai sejahteraNya supaya setiap pribadi bersatu, sebagai sahabat-sahabatNya. “Kamu adalah sahabatKu!” 

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply