Renungan 12 Desember 2012

Hari Rabu, Pekan II Adven

Yes 40:25-31

Mzm 103:1-2.3-4.8.10

Mat 11:28-30

Belajarlah PadaKu!

Pernahkah anda terpesona dengan seluruh alam semesta? Semuanya begitu teratur maka designernya sendiri pasti seorang genius. Apa yang tidak kita pikirkan, telah dipikirkan oleh Tuhan sebagai sang designer alam semesta. Saya pernah berada di sebuah pantai, sambil menikmati suasana pantai yang alamiah, saat itu langit juga cerah. Seorang sahabat spontan berkata, “Terima kasih Tuhan, semuanya begitu indah dan teratur!” Saya terkesan dengan kesadaran sahabat ini ketika ia bersyukur. Mungkin saja banyak di antara kita yang sulit untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas segala yang dialami dan dirasakan. Saya teringat lirik lagu How Great Thou Art: “Oh Tuhanku bila kuterpesona; Merenungkan ciptaanMu semua; Kusaksikan bintang, guruh, angkasa; Tanda kebesaranMu di dunia; Reff: Aku memuji KebesaranMu; Juru slamat Penebusku (2x)”


Nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini mengatakan bahwa seluruh alam semesta mengungkapkan keagungan Tuhan. Tuhan sendiri tidak ada bandingannya dengan makhluk mana pun di atas bumi ini. Ia sendiri berkata, “Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapakah yang menciptakan semua bintang itu?  Siapa yang menyuruh mereka keluar seperti tentara sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tuhan mahakuasa dan mahakuat maka semuanya akan hadir di hadiratNya.” Prinsip keteraturan diwartakan Yesaya. Memang Tuhan juga menghendaki agar segala sesuatu yang diciptakanNya teratur.


Yesaya sedang bernubuat kepada Israel yang sedang berada di Babel. Masa pembuangan menjadi masa yang tidak menentu. Ada kebingungan besar. Di saat seperti inilah kita mengingat Tuhan.  Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menantikan Tuhan akan mempunyai kekuatan seperti  burung rajawali. Sebuah kekuatan yang berasal dari Tuhan semesta alam dan membuat mereka percaya. Hal terpenting di sini adalah bagaimana orang bersikap terhadap Tuhan. Mereka mengagumi karya Tuhan, percaya kepadaNya dan mereka memperoleh kekuatan baru.


Di dalam bacaan Injil, Yesus berkata kepada para muridNya: “Datanglah kepadaKu, kalian semua yang letih lesu  dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu karena Aku lemah lembut dan rendah hati.” Masing-masing kita memiliki perasaan yang berbeda-beda. Pengalaman penderitaan dan kemalangan yang dialami oleh setiap pribadi menjadi persembahan yang bermakna bagi Tuhan. Teladan yang ditunjukkan oleh Yesus adalah kebajikan-kebajikan luhur: rendah hati dan lemah lembut. Orang rendah hati akan membuat orang lain menjadi  besar, sedangkan dirinya semakin kecil. Kelembutan hati membuat orang semakin tenang dan nyaman.


Sabda Tuhan hari ini memiliki dampak yang sangat positif bagi kehidupan pribadi dan komunitas. Kita bersyukur kepada Tuhan atas anugerah iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Iman adalah anugerah! Maka mari kita mohon supaya Tuhan selalu menambah iman dan kepercayaan kita. Iman dan kepercayaan  merupakan kekuatan yang dahsyat dan baru yang dianugerahi Tuhan. Kita juga diingatkan untuk mengikuti Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Mari kita belajar dar Yesus yang lemah lembut dan rendah hati.

Pertanyaan untuk refleksi bagi kita adalah, apakah kita lemah lembut dan rendah hati terhadap diri sendiri dan sesama? Apakah hati kita tetap mengagumi selamanya Tuhan yang menjadikan langit dan bumi ini?


Doa: Tuhan Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, jadikanlah hatiku seperti hatiMu. Amen


PJSDB 

Leave a Reply

Leave a Reply