Uomo di Dio: Naaman sang Pria Asing saja Sembuh!

Naaman sang Pria asing saja sembuh!

P. John SDBPenulis Kitab Kedua Raja-Raja mengisahkan sebuah pengalaman iman yang luar biasa dari Naaman. Naaman adalah seorang Panglima dari Raja Aram. Dia memiliki peran militer yang vital untuk Kerajaan Aram sehingga ia disegani dan dihormati. Dialah yang memenangkan pertempuran bagi Bangsa Aram karena pertolongann dari Tuhan. Di balik kesuksesan sebagai panglima militer, ia sendiri sedang mengalami sakit kusta. Bagi orang-orang pada zaman itu, orang kusta memang najis. Mereka harusnya berpakaian compang camping, dengan rambut yang tidak terurus dan berkata: “saya orang kusta”. Naaman adalah kekecualian dari banyak orang pada zamannya.

Tuhan berkarya untuk menyembuhkan Naaman melalui seorang gadis yang dibawa dari Israel sebagai tawanan dan bertugas melayani istri Namaan. Gadis itu berkata kepada nyonya Naaman untuk meminta kepada Naaman supaya pergi ke Israel. Di sana ada abdi Tuhan yang dapat menyembuhkannya. Naaman pun mendengar dan meminta restu dari Raja Aram. Raja menulis surat kepada Raja Israel untuk memohon kesembuhan bagi Namaan pegawainya. Naaman bertolak ke Israel membawa persembahan sepuluh talenta perak, enam ribu sykal emas dan sepuluh potong kain.

Naaman menghadap Raja Israel dan memberi surat pengantar dari Raja Aram. Betapa terkejutnya sang raja karena dia diminta untuk menyembuhkan Naaman. Raja Israel berkata bahwa dirinya bukan Tuhan, ia bahkan mengoyakan pakaiannya. Elisa sang Abdi Allah mengatakan kepada raja untuk mengutus Naaman kepadanya. Naaman pun pergi ke rumah Elisa dan ia disuruh untuk mandi di sungai Yordan tujuh kali. Tentu saja Naaman protes karena ia menginginkan jamahan tangan sang abdi Allah bukan untuk mendi di sungai Yordan karena di Aram ada sungai lain yang lebih bagus. Tetapi para rekan Naaman memaksanya untuk mandi tujuh kali. Naaman melakukannya dan ia sembuh total. Ia memuji Allah katanya: “Sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel” (2Raj 5:15).

Kisah Naaman ini adalah kisah banyak pria katolik pada zaman ini. Bedanya adalah Naaman masih merupakan orang asing, belum masuk dalam persekutuan dengan Tuhan Allah Israel. Para pria katolik, sudah dibaptis dan menjadi bagian dari Yesus Kristus, Putera Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Naaman menunjukkan dirinya bukan sebagai orang yang sukses dan sombong tetapi orang sukses yang rendah hati. Kerendahan hatinya ditunjukkan dengan mendengar pembantunya, mengikuti perintah raja dan melakukan apa yang diperintahkan Elisa. Bahwa ia sempat protes karena disuruh mandi oleh Elisa adalah hal yang wajar aja sebagai manusia tetapi sikap legowonya tetap ditunjukan dengan mendengar anjuran rekan seperjalanan dan mengikuti nasihat Elisa. Hasilnya adalah ia sembuh total dan memuliakan Allah Israel.

Pada zaman ini banyak pria katolik yang sukses dalam profesinya. Puji Tuhan karena ada yang masih tahu diri sehingga mau bersyukur kepada Tuhan, aktif dalam hidup menggereja dan persekutuan atau komunitasnya. Tetapi lebih banyak yang merasa gengsi karena kedudukan atau status sosial di hadapan Tuhan dan sesama. Naaman memberi inspirasi kepada kita untuk menjadi pria katolik yang baik, yang bisa mendengar orang-orang kecil dan bisa taat kepada Tuhan. Pria Katolik yang takut akan Allah!

Ada juga pria katolik yang work-oriented. Ia bekerja dan bekerja tanpa peduli dengan kesehatannya. Akibatnya ia selalu terlambat dalam mengobati penyakit-penyakitnya. Nyawa pun mudah melayang karena terlambat ditolong secara medis. Naaman memberi inspirasi yang lain. Ia merasa sakit, berani berdialog dengan raja dan ia pergi mencari tabib untuk mengobatinya. Mungkin saja ada pria katolik yang lebih sayang uang hasil kerjanya dari pada kesehatan.

Naaman juga mendengar nasihat istrinya untuk berobat. Banyak pria katolik yang karena kedudukan di kantor, merasa tidak berguna mendengar suara sumbang dari istri atau pasangannya. Mungkin saja ia berkata: “Kamu hanya seorang istri, jangan mengurusi aku”. Kita butuh Naaman untuk menyadarkan para pria katolik untuk setia dan mau mendengar pasangannya.

Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Naaman orang asing di Israel menjadi inspirasi bagi kita. Kalau saja Tuhan memperhatikan orang asing, apalagi kita yang sudah dibaptis dan menjadi bagian dari Kristus. Tuhan akan mengindahkan hidup kita di hadiratNya. Ia akan menjamah dan menyembuhkan kita juga. Mari kita membuka hati dan pikiran kita kepadaNya.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply