Homili 3 Oktober 2014

Hari Jumat, Pekan Biasa XXVI
Ayb 38: 1.12-21; 39: 36-38
Mzm 139:1-3.7-8.9-10.13-14ab
Luk 10:13-16

Mendengar atau Menolak

Fr. JohnPada suatu hari saya didatangi sepasang suami istri yang merasa terbebani karena anaknya berubah perilakunya. Sebelumnya ia merupakan anak penurut tetapi sekarang berubah total dengan melawan dan membentak orang tua. Sebelumnya ia selalu mendengar nasihat orang tua, sekarang ia mulai melawan dan menolak perintah mereka orang tua. Mereka bertanya dalam hati sebagai orang tua: “Apa yang masih kurang di dalam diri mereka.” Tentang waktu, mereka merasa selalu memiliki waktu yang cukup buat anak. Tentang kesejahteraan, mereka hidup cukup dan bahagia. Banyak hal bagus dirasakan di dalam keluarga ini, tetapi anaknya belum tersentuh dan merasakan kebaikan keluarganya. Persoalan yang dihadapi adalah bagaimana membantu dan membentuk anak-anak supaya dapat mendengar baik, meskipun kadang mengalami penolakan tertentu.

Kisah sederhana ini mau mengatakan bahwa para murid Kristus haruslah memiliki kemampuan untuk mendengar dengan baik SabdaNya dan tahan banting terhadap penolakan-penolakan tertentu. Mengapa? Karena Tuhan Yesus sudah mengalaminya. Ia juga mengalami penolakan-penolakan, bukan dari orang lain melainkan dari orang-orang di daerah yang sudah akrab denganNya misalnya Khorazim, Betsaida dan Kafernaum. Betsaida dan Kapernaum itu terletak di sebelah utara danau Galilea. Orang-orang itu sudah mendengar sabdaNya dan mengalami mukjizat penyembuhan tetapi mereka belum sadar secara penuh. Sikap egois masih menguasai mereka sehingga menjadi buta dan lupa Tuhan dan kebaikanNya. Mereka belum bertobat!

Di dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar Tuhan Yesus mengecam beberapa kota yang akrab denganNya. Mungkin saja kesan kita pertama-tama adalah pada gambaran umum Tuhan Yesus sebagai pribadi yang mengasihi, berbelas kasih. Pada hari Jumat pertama ini kita merenung tentang kasih dan kerahiman Tuhan Yesus Kristus. Itulah yang dari kekal Tuhan lakukan bagi kita. Ia maharahim dan berbelas kasih kepada kita. Tetapi pada hari ini ketika mendengar kecamanNya terhadap Khorazim, Betsaida dan Kafernaum membuat kita kaget. Yesus memang maharahim tetapi Ia juga bersikap adil dengan situasi. Ketika Khorazim, Betsaida dan Kafernaum tidak mengenalNya maka Ia menegur dengan keras supaya bisa menyadarkan mereka supaya bisa mengenal dan mengimaniNya. Kecaman keras Yesus ini membantu mereka untuk dapat menjadi sadar dan beriman. Mereka bisa bertobat dan menerimaNya sebagai satu-satunya Mesias yang menyelamatkan.

Pada bagian terakhir perikop Injil kita, Tuhan Yesus mengingatkan para muridNya: “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.” (Luk 10:16). Kita sebagai pengikut Kristus menerima banyak rahmat dariNya. Kita menerima dengan cuma-cuma maka kita juga harus berani memberi dengan cuma-cuma juga. Mari kita merenungkan perkataan ini: “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” (Luk 12:48).

Di dalam bacaan pertama, kita mendengar Tuhan menjawab keluh kesah Ayub. Dari dalam badai Tuhan mengingatkan Ayub akan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini secara teratur menurut rencana dan kehendakNya. Oleh karena itu, Ia menolak semua permohonan Ayub tentang keadilan dan tanggung jawab. Ayub menyerah dan berpasrah kepada Tuhan.

Sabda Tuhan pada hari Jumat pertama ini membantu kita untuk senantiasa terbuka kepada Tuhan dan mengikuti setiap rencanaNya. Kita setia mendengar Tuhan melalui sabdaNya. Banyak kali mungkin saja kita mengalami penolakan karena nama Yesus, hendaknya kita tetap kuat karena Tuhan Yesus sudah lebih dahulu mengalaminya. Jangan takut ketika anda mengalami penolakan, haruslah tetap berani mendengar Suara Tuhan.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk memiliki kemampuan mendengar sabdaMu dan menghayatinya di dalam hidup setiap hari. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply