Food For Thought: Mari Berubah

Let us Change!

PJSDBBanyak di antara kita yang mungkin pernah membaca sebuah buku karya Prof. Rhenald Kasali berjudul “Let’s Change”. Buku ini berisi artikel-artikel popular Prof. Kasali tentang harapannya akan adanya perubahan di Indonesia. Ini juga yang menjadi cita-cita gerakannya dalam “Rumah Perubahan”. Setiap orang memiliki orientasi hidup kepada sebuah perubahan yang lebih baik bukan lebih buruk.

Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita semua untuk berubah menjadi lebih baik di dalam tangan Tuhan. Si Kusta tanpa nama dalam Injil Matius ingin berubah dari sakit penyakitnya, dari hidupnya yang lama, begitu hina di mata sesama manusia menjadi sembuh. Ia bercita-cita untuk berubah dengan mendekatkan dirinya pada Tuhan Yesus. Dan karena imannya kepada Tuhan Yesus maka ia berubah menjadi sembuh dan boleh bersatu dengan sesamanya (Mat 8:3). Hal yang sama bisa terjadi pada diri kaum pendosa yang terbuka kepada Tuhan untuk bertobat. Ia bisa bersatu dengan sesamanya untuk menjadi kudus. Tuhan Yesus punya kuasa untuk mengubah hidup manusia dan struktur sosial budaya yang kaku. Bagi Yesus, kasih adalah segalanya.

Kisah kehidupan Abram dan Sarai juga diwarnai dengan perubahan. Abram berubah menjadi Abraham (Bapa segala bangsa yang beriman) dan Sarai berubah menjadi Sara karena mendapat berkat istimewa dari Tuhan untuk memiliki seorang anak bernama Ishak (kej 17:15-16).

Kita berubah dengan kembali kepada Tuhan Yesus. Nama Yesus melebihi segala nama (Flp 2:9). Hanya dalam nama Yesus ada keselamatan (Kis 4:12). Ketika Yesus mengubah hidup kita seperti si Kusta, kita berubah lahir dan bathin. Misalnya, Yesus mengubah nama simon menjadi Petrus dan di atas wadas Ia mendirikan Gereja-Nya (Mat 16:18). Yesus mengubah Saulus orang yang kejam terhadap pengikut-pengikut Kristus menjadi Paulus yang menjadi rasul dan misionaris agung. Perubahan nama merupakan perubahan hidup. Let’s Change!

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply