Food For Thought: Doa adalah jantungku

Apakah anda juga berdoa?

PJSDBAda seorang pemuda yang mengungkapkan kesulitannya dalam membangun relasi dengan Tuhan. Ia mengaku rajin berdoa, mengikuti novena tertentu di berbagai gereja paroki, mengikuti ziarah ke gua-gua Maria, aktif dalam pelayanan dalam komunitasnya. Ia mengaku melakukan semuanya dengan tulus namun ada satu hal yang kurang, yang membuatnya selalu bertanya kepada Tuhan: “Mengapa Engkau tidak mengabulkan doaku?” Dia merasa, Tuhan sepertinya tuli sehingga tidak mendengarkan doa-doanya.

Saya mendengar semua sharing. Saya berkata kepadanya: “Jawaban Tuhan atas doamu masih pending, bukan karena Tuhan tuli atau tidak mau mengambulkan doamu. Tuhan tidak memberi kepadamu apa yang engkau sukai tetapi Tuhan memberi apa yang engkau sungguh-sungguh membutuhkannya.” Dia tersenyum dan berkata kepadaku: “Romo, benar sekali, saya selalu meminta apa yang saya sukai.”

Pengalaman sederhana ini selalu mengingatkan saya dalam doa-doa pribadi dan juga memberi nasihat kepada sesama yang suka mempersalahkan Tuhan. Pada hari ini saya terinspirasi ioleh perkataan rasul Yakobus tentang doa: “Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yak 4:2-3).

Mari kita mengevaluasi kehidupan doa kita. Apakah kita sungguh-sungguh mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan? Apakah kita membangun kebiasaan mengucapkan doa syukur kepada Tuhan atau hanya doa untuk meminta-minta saja? Apakah doa merupakan kebutuhan atau hanya kebiasaan saja?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply