Food For Thought: Mari Berbagi

Berbagi itu indah!

Saya mengingat Albert Camus. Dia dikenal oleh banyak di antara kita sebagai seorang penulis berkebangsaan Prancis. Satu kalimat yang menginspirasikan banyak orang adalah tentang kemampuan kita untuk berbagi dengan sesama manusia. Ia berkata: “Kesuksesan dan kebahagiaan akan sangat berarti jika kau mau berbagi dengan orang lain.” Saya sepakat dengan Camus. Setiap kesuksesan dan kebahagiaan bukan hasil usaha pribadi tetapi hasil kerja sama, saling berbagi waktu, bakat dan potensi di dalam diri setiap orang. Orang berani berbagi dengan sesama yang lain sebab manusia adalah makhluk sosial. Ada rasa saling membutuhkan satu sama lain. Inilah yang menjadi dasar untuk saling berbagi sebagai sesama manusia. Ini juga menjadi bukti bahwa orang saling berbagi sebab manusia saling mengasihi satu sama lain. Lebniz pernah berkata: “Mencintai artinya berbagi kebahagiaan demi kebahagiaan orang yang kita cintai.” Kita mengasihi berarti kita berusaha untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama lain.

Kita perlu belajar dari Guru kehidupan. Dialah Yesus Kristus. Ia menjadi Guru kehidupan karena membimbing para murid-Nya untuk memahami makna penebusan berlimpah. Caranya adalah dengan berbagi tanpa menuntut. Sebuah kisah nyata adalah pada saat Tuhan Yesus menggandakan roti dan ikan. Setelah menggandakan roti dan ikan, Ia membagikannya kepada para murid, dan mereka bertugas untuk membagikannya kepada semua orang yang datang untuk mendengar Yesus. Mereka semua makan sampai kenyang bahkan masih ada sisanya. Mengapa roti dan ikan masih ada sisanya? Satu jawaban yang pasti adalah sebab para murid-Nya memiliki kemampuan untuk berbagi. Mereka tidak mengingat diri saat mengalami kelaparan. Mereka mengambil roti dan ikan sesuai keperluannya lalu meneruskannya kepada sesama yang lain. Maka sedikit atau banyak mereka sama-sama merasakannya.

Berbagi itu indah. Bagi orang murah hati, berbagi itu memang indah. Dari sedikit yang ia miliki dapatlah membantu orang lain dalam tugasnya supaya mereka bahagia. Ia berkurban, tanpa membuat perhitungan apapun. Bonum Commune adalah cita-cita dan harapannya. Saya merasa bangga dengan orang-orang seperti ini. Mereka tidak hanya menyibukkan dirinya tetapi mau berkorban untuk orang lain. Semangat berkurban adalah semangat dasar untuk berbagi dengan sesama yang lain. Berbagi mencapai keindahannya karena kebaikan tidak hanya dirasakan oleh orang atau kaum tertentu tetapi semua orang mengalami kasih dan kebaikan yang menjadi haknya untuk merasakannya.

Saya mengakhiri FFT ini dengan mengulangi perkataan Napoleon Hill, seorang motivator berkebangsaan Amerika. Ia berkata: “Ketika kau berbagi dengan orang lain sebagian dari apa yang kau miliki, apa yang tersisa akan berlipat ganda dan tumbuh.” Kita berbagi dengan baik, kita akan menerima buah-buah dari semangat berbagi ini. Hidup kita akan semakin bermakna kalau kita saling berbagi satu sama lain. Pikirkanlah: apakah waktu, bakat dan kemampuanmu saat ini hanya untukmu atau untuk semua orang? Mari berbagi sebab berbagi itu indah.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply