Food For Thought: Doa dan Sabda adalah kekuatanku

Doa dan Sabda adalah kekuatanku

Saya pernah menghadiri misa syukur ulang tahun imamat seorang Romo yang ke-55. Usia Romo Yubilaris adalah 83, berarti saat ditahbiskan, beliau berusia 28 tahun. Dia memberi kesaksian berupa perjalanan hidupnya sebagai seorang imam. Ia mengalami jatuh dan bangun, gembira dan kecewa, kesepian dan keceriaan. Ia pernah merasa sia-sia saja menghayati hidup imamatnya. Namun demikian, ia selalu memikirkan perkataan ibunya: ‘Ingat bahwa panggilan dan pelayanan imamat adalah keinginan pribadimu bukan paksaan orang tua.’ Kata-kata ini yang selalu menjadi kekuatan baginya selama menghayati janji imamatnya. Di samping itu,ia memiliki prinsip utama dalam imamatnya: “Doa dan Sabda adalah kekuatanku”. Saya memandangnya dengan penuh perhatian dan rasa bangga sebab dialah motivasi hidup bagi saya untuk menjadikan doa dan sabda sebagai kekuatan imamatku. Terima kasih inspiratorku!

Pada masa paskah ini kita mendapat banyak informasi tentang kegiatan para murid Yesus di dalam komunitas. Mereka mewartakan kebangkitan Kristus dan menguatkan komunitas Gereja perdana dengan semangat sehati dan sejiwa. Situasi saat itu sangat luar biasa. Jumlah umat bertambah, sementara para murid Yesus berusaha untuk mulai menata diri dan komunitas. Para murid lalu menyadari bahwa tugas pokok mereka menjadi pewarta sabda sering dilalaikan karena mereka lebih fokus pada pelayanan di dalam komunitas. Orang-orang Yunani bersungut-sungut karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Para rasul membangun komunikasi dengan jemaat Gereja perdana dengan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” (Kis 6:2-4).

Komunitas Gereja perdana pun melakukan pemilihan tujuh diakon yang siap melayani komunitas. Ketujuh diakon terpilih adalah: “Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.” (Kis 6:5). Para diakon bertugas untuk melayani komunitas sedangkan para rasul lebih fokus pada Doa dan Sabda. Maka tepatlah kalau dikatakan doa dan sabda adalah kekuatan bagi seorang pengikut Kristus. Tuhan Yesus sangat memperhatikan umat kesayangan-Nya. Tuhan Yesus berkata, ‘Aku ini, Jangan takut!’ Tuhan Yesus hadir dalam hidup kita setiap hari dan memberikan peneguhan yang luar biasa.

Apakah anda sudah berdoa dan membaca Kitab Suci sebelum tidur. Doa dan Sabda adalah kekuatan bagi kita semua. Tuhan memberkati.

P. John Laba, SDB