Renungan 10 Desember 2011

Sir 48:1-4.9-11
Mzm 79:2-3.15-16.18-19
 Mat 17:10-13

Bersinarlah WajahMu ya Tuhan maka Selamatlah Kami

Melihat namun seolah-olah tidak melihat. Mendengar namun seolah-olah tidak mendengar. Demikian kiranya kata-kata yang tepat untuk melukiskan para ahli Taurat dan pengajaran mereka kepada banyak orang pada zaman Yesus. Mereka memang melihat Yesus melakukan karya-karya besar, mendengar semua perkataanNya, namun mereka juga belum yakin bahwa Dia adalah Mesias yang sesungguhnya yang sudah dinantikan berabad-abad. Mereka bahkan masih menanti karena mereka terpengaruh dengan apa yang sudah dikatakan dalam Kitab Suci bahwa sebelum Mesias datang, Elia akan mendahuluiNya datang ke dunia dalam tanda-tanda yang dashyat (Mal  4:5; Sir 48:10). Ingatan-ingatan inilah yang membuat orang-orang saat itu masih terus menanti Mesias meskipun Mesias sebenarnya sudah ada bersama mereka.

Para Murid yang selalu bersama Yesus juga mengalami pengaruh pengajaran para ahli Taurat sehingga mereka bertanya kepada Yesus tentang kedatangan Elia yang kedua. Tetapi Yesus menjelaskan bahwa Elia sudah datang dan figur Elia ada dalam diri Yohanes Pembaptis yang menyiapkan jalan bagiNya. Namun Yohanes sendiri tidak diterima karena mereka merasa Yohanes kerasukan setan. Yesus juga menunjukkan figur Elia bagi diriNya sendiri yang akan menderita karena para ahli taurat. Itu pun mereka belum mengerti.

Sabda Tuhan hari ini mengundang kita untuk masuk dalam proyek keselamatan Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan memiliki rencana besar untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Melalui para nabi Ia menyiapkan umat kesayanganNya untuk layak menanti, mengenal dan menerima Yesus PuteraNya, sang Mesias sejati. Tuhan memang memberi kesempatan untuk mengenalNya, tetapi hati manusia tertutup pada proyek keselamatanNya. Proyek keselamatan Tuhan menjadi sempurna dalam diri Yesus yang menderita, wafat dan bangki dengan mulia. Ini juga merupakan rencana besar dari Bapa Surgawi.

Kita pun sering menutup hati kita kepada Tuhan. Meskipun kita rajin berdoa, melakukan praktek-praktek kesalehan, ekaristi, perbuatan amal kasih, puasa dan pantang namun iman kita belum bertumbuh sempurna. Kita hanya berhenti pada rasa puas terhadap hal-hal ini. Dan inilah yang membuat kita juga masuk dalam irama orang-orang di sekeliling Yesus saat itu: “tetap menanti meski Yesus sudah datang!” Mari kita berbenah diri. Natal makin dekat, bukalah hatimu, bukalah matamu hanya untuk Tuhan Yesus.

Doa kita: “Bersinarlah wajahMu ya Tuhan maka selamatlah kami”. Amen

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply