Renungan 12 Desember 2011

Bil 24: 2-7.15-17a; Mzm 25: 4bc-5bc.6-7c.8-9; Mat 21: 23-27



Dengan kuasa manakah?


Tugas utama Yesus di dunia adalah menghadirkan Kerajaan Allah dalam Sabda dan Karya. Tugas ini diwujudkan dalam kuasa SabdaNya yang mampu mengubah kehidupan manusia: yang sakit disembuhkan, roh jahat diusirNya. Pokoknya dengan bersabda maka jadilah! Karyanya diwujudkan dalam tanda-tanda heran: menjamah orang yang sakit sehingga menjadi sembuh, memperbanyak roti dan ikan dengan berkata dan menjamah. Tentu saja semua yang dilakukan oleh Yesus ini membuat banyak orang terpesona dan memuliakan Allah tetapi ada banyak orang juga yang tidak percaya dan menolak Yesus.
Perbuatan baik yang dilakukan Yesus, SabdaNya yang menghidupkan ternyata menimbulkan masalah bagi para ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka bertanya kepada Yesus tentang kuasanNya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Siapakah yang memberi kuasa itu kepadaMu? Pertanyaan tentang kuasa Yesus ini tetap aktual bagi manusia modern terutama yang meragukan keberadaan Allah. Orang-orang ini mirip para imam kepala dan kaum Farisi yang melihat semua kekuasan Allah dalam diri Yesus tetapi menyangkalnya. Upaya membenarkan diri dalam ketidaktahuan masih menguasai banyak orang!
Para imam kepala dan kaum Farisi mengenal dan mengakui pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Karena banyak orang percaya pada Pembaptisan Yohanes maka hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap para imam kepala dan kaum Farisi. Mereka hidup dalam dilema dan tidak jujur di hadapan Yesus. Mereka seharusnya sudah tahu apa yang tertulis dalam Taurat tentang Mesias. Misalnya nubuat Bileam: “Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: Sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat  kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.” 
Dari Bacaan Injil kita juga menyadari bahwa Tuhan Yesus juga mengenal isi hati setiap orang. Seperti Ia mengetahui isi hati para imam kepala dan para ahli Taurat yang bertanya tentang kuasaNya, demikian Dia juga mengetahui isi hati kita, kapan kita mengimaniNya atau menyangkalNya. Masa adventus menjadi masa kita bermetanoia, kita berbenah diri.

Sabda Tuhan pada hari ini menyadarkan kita tentang besarnya kuasa Allah di dalam hidup ini. Kita mengakui Allah yang mahakuasa dan agung segala karyaNya di atas bumi ini. Dia menjadikan segala sesuatu dengan SabdaNya yang kekal. KaryaNya juga kita alami setiap hari. Maka, mengapa masih tetap bertanya tentang kuasaNya? Mengapa masih meragukanNya? Pikirkanlah…

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply