Mengenal Judas Iskariot

Mengenal Judas Iskariot


Judas Iskariot adalah murid yang menghianati Yesus. Menurut Kitab Suci, dia memimpin segerombolan pasukan bersenjata ke Taman Getzemani dimana Yesus sedang berdoa dan memberi satu tanda yaitu menciumNya. Setelah mencoba untuk melawan sesaat, Yesus ditangkap dan dibawa kepada pemimpin agama Yahudi.  Mereka menginterogasi Dia kemudian menyerahkanNya kepada Gubernur Romawi Ponsius Pilatus yang kemudian memerintahkan Dia untuk disalibkan.


Pemimpin Yahudi membayar sogok kepada Judas untuk bantuannya. Menurut Injil Mat 26:15: “30 keping perak” sepertinya yang dimaksud adalah uang logam perak Shekel.  Tetapi Judas tidak menikmati uang tersebut karena tidak lama setelah penghianatan tersebut dia meninggal.


Dalam Kitab Perjanjian Baru ada dua versi mengenai kematian Judas.  Dalam Injil Matius 27:3-5 mengatakan bahwa dia sangat menyesal atas perbuatannya dan mengembalikan uang sogokkan tersebut dan kemudian menggantungkan diri. Dan dalam Kisah Para Rasul  1:18 tertulis: “Dengan hadiah yang diperolehnya dengan keji, Judas membeli sebidang tanah, dan disana dia jatuh dengan kepala terbentur dan tubuhnya hancur dengan usus-usus terburai.” Kelihatan di sini ada perbedaan atau ada ketidak pastian mengenai bagaimana dia meninggal.


Pemikiran lain tentang meninggalnya Judas Iskariot dapat ditemukan di tulisan-tulisan non biblical yang mengatakan bahwa Judas punya penglihatan bahwa kesebelas murid Yesus melempar dia dengan batu samapi mati setelah mengetahui pengkhianatan dia.  Tidak jelas asal usul pemikiran ini, tetapi tampaknya ini bukan yang sebenarnya terjadi, karena kalau memang benar harusnya Injil juga menuliskan hal yang sama.


Karena Judas adalah nama yang umum di Palestina kuno, penulis Injil biasa menambahkan nama keluarga Iskariot untuk lebih jelas siapa yang dimaksudkan. Dalam Injil Yohanes 6:71 menyebutnya sebagai Judas Iskariot anak Simon. Dia bertanggung jawab untuk keuangan para murid, menyimpan uang dalam kotak dan belanja untuk kepentingan komunitas sesuai kebutuhan. Injil Yohanes 12:6 mengatakan bahwa terkadang dia mencuri uang dari kotak untuk kepentingan pribadi.


Matius 26:14-16 menyiaratkan bahwa Judas menghianati Yesus karena keserakahan atas uang sogok, sedangkan Lukas 22:3 dan Yohanes 13:27 mengatakan bahwa iblislah merasuki dia dan membuat dia melakukan hal tersebut.  Tetapi ada beberapa penulis mengatakan teori yang berbeda. Mereka mengatakan bahwa Judas ingin Jesus memulai revolusi melawan orang Roma dan menjadi marah tatkala revolusi berjalan seperti yang direncanakan.


Jesus sangat menyadari hal penghianatan ini. Dia membicarakannnya beberapa kali.  Walaupun Dia tidak pernah langsung menyebut nama Judas Dia menandainya secara tidak langsung.  Pengetahuan Yesus ini membuat orang berpikir bahwa penghianatan ini bukan terjadi karena kehendak bebas, melainkan sesuatu yang direncanakan oleh Tuhan  sebagai penebusan antara Tuhan dan manusia.


Tetapi banyak ahli agama percaya bahwa Judas melakukannya atas kehendak bebasnya dan harus dihukum untuk itu. Dalam Matius 26:24 Yesus berkata: “Terkutuklah manusia yang menghianati anak manusia, akan lebih baik kalau dia tidak pernah dilahirkan”. Penulis Dante Alighieri jelas setuju karena dalam karyanya “Kobaran Api” dia mengutuk Judas sampai ke tingkatan neraka yang paling bawah dan dihancurkan secara kekal oleh gigi setan.


Namun beberapa orang masih memperdebatkan apakah Judas pantas untuk disalahkan.  Beberapa cendekiawan mengatakan bahwa dia hanyalah perantara dalam peyerahan yang sudah diatur sebelumnya secara rahasia, dan kemudian dia digambarkan sebagai penghianat dalam distorsi sejarah.  Versi yang berbeda tentang pemikiriran ini di tulis dalam buku The Passover Plot by Hugh J. Schonfield, dan juga  di film controversial  The Last Temptation of Christ.


Pemikiran ini kembali muncul dengan penemuan copy dari Injil Judas yang sebelumnya hilang.  Buku ini menggambarkan Judas sebagai orang yang paling bisa dipercaya dari semua murid yang ada.  Buku tersebut juga menjelaskan bahwa Yesus mengatakan kepadanya pentingnya berhianat dan dia harus menjadi orang yang dipersalahkan.  Tetapi satu-satunya salinan dari Injil ini dalam kondisi rusak berat dan banyak memakai perkiraan di saat melakukan terjemahan dari beberapa alinea kunci.  Akibatnya, timbul pertanyaan mengenai gambaran Judas, karena tulisan tersebut baru ada setelah abad ke-2, dan banyak cendekiawan yang meragukan kebenaran dari informasi tersebut.


Pandangan non-ortodox tentang Judas dapat ditemukan di buku menyesatkan yang disebut Injil Barnabas.  Buku ini mengatakan bahwa yang wafat di kayu salib bukan Yesus melainkan Judas. Hal ini terjadi karena Judas secara ajaib diubah menjadi serupa Yesus setelah penghianatnnya dan secara tidak sengaja disalibkan di tempatnya.  Tentu saja semua cerita ini tidak benar adanya.


Siapakah Judas sebenarnya? Nama asli keluarga Iskariot tidak pasti.  Menurut sebuah teori, nama tersebut berarti orang dari Kereoth sebuah kota tua di daerah Judea.  Jika hal ini benar maka Judas berasal dari Palestina Selatan, sedangakan murid yang lain dari Galilea,- Palestina Bagian Utara. Menurut teori yang lain lagi, nama Iskariot berasal dari kata latin “sicarius” artinya  pembuat pedang.  Orang sicari adalah pembunuh pemberontak yang menolak bangsa Roma yang saat itu sedang menjajah mereka. Jadi, Judas kemungkinan adalah anggota dari kelompok ini (napi yang dibebaskan – Barnabas juga kemungkinan berasal dari kelompok yang sama)


Mungkin gambaran yang paling memiliki nilai seni dari Judas adalah “Ciuman Judas” oleh Giotto di Bondone, c.1306, sebuah ikon di Kapel Scrovegni, Padua, Italia.   Gambaran lain yang terkenal ada di lukisan  Leonardo da Vinci tentang Perjamuan Malam Terakhir, disini pelukisnya menggambarkan Judas sebagai orang yang lebih kecil dan hitam dibandingkan dengan murid lainnya dan membawa tas yang kemungkinan berisi uang sogokan.


PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply