Renungan 11 Mei 2012

Hari Jumat Pekan Paskah V
Kis 15:22-31
Mzm 57:8-9.10-12
Yoh 15:12-17

Dialah yang memilih dan menetapkan…

Fr. JohnSeorang ibu dengan status sebagai single parent pernah sharing pengalaman parentingnya. Sejak usia muda, Ia memilih tetap menjadi single parent setelah suaminya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Untuk membesarkan puteranya, ia harus bertindak sebagai ibu sekaligus ayah. Pada hari puteranya diwisuda sebagai Sarjana, ia merasa bahwa mujizat Tuhan itu nyata dalam hidup. Ia telah mengurbankan segala-galanya bagi puteranya dan sekarang ia merasakan hasilnya. Baginya, sang putera adalah sahabat yang selalu meneguhkan. Sekarang ia boleh merasa bahagia karena Tuhan memihaknya. Ia berkorban dan anaknya berhasil menjadi orang yang sukses. ia juga mengakui tetap bersyukur kepada Tuhan karena karya besar bagi keluarganya.

Dalam amanat perpisahanNya Yesus berkata kepada para MuridNya, “Inilah perintahku supaya kalian saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak adak kasih yang paling agung dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Relasi dengan Tuhan bukan hanya sekedar relasi pertemanan atau sebagai kawan tetap sebagai sahabat. Dia menyapa kita bukan sebagai hamba karena Dia memberi martabat baru kepada kita sebagai sahabatNya. Yesus juga mengatakan bahwa Dialah yang memilih dan menetapkan orang-orang yang percaya kepadaNya untuk pergi dan menghasilkan buah yang banyak. Buah yang dimaksudkan adalah iman semakin berkembang, cinta kasih semakin subur dan harapan akan keselamatan dari Tuhan semakin besar.

Cinta kasih menjadi sempurna ketika ada pengorbanan diri. Pengorbanan Yesus dirasakan oleh para muridNya dalam peristiwa Paskah. Yesus menunjukkan kasihNya melalui pengorbanan sampai tuntas di kayu salib dan bangkit dengan mulia. Dia bahkan masih menjanjikan penghibur bagi kita. Pengalaman ini juga yang mendorong para murid untuk menjaga keutuhan Gereja. Meskipun ada persoalan dalam komunitas Gereja perdana, namun para Murid dengan bantuan Roh Kudus mengatasinya dengan menerima semua orang, baik Yahudi maupun orang-orang asing, yang bersunat atau tidak bersunat untuk menikmati keselamatan dari Tuhan. Perutusan Yudas dan Silas menunjukkan karya Roh yang mempersatukan semua orang untuk percaya pada Kristus dengan meninggalkan hidup lama: menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang dicekik dan dari percabulan.

Sabda Tuhan mengajak kita untuk memahami bahwa cinta kasih yang benar itu dibangun di atas pengorbanan diri. Cinta kasih itu bukan berasal dari kata-kata atau lidah tetapi dalam perbuatan nyata dan dalam kebenaran. Yesus adalah sumber cinta kasih yang benar. Dia tidak hanya berbicara bahwa Dia mengasihi kita tetapi Dia juga berkurban untuk mewujudkan cinta kasihNya itu. Bagaimana dengan kita? Apakah kita hanya pandai berteori tentang cinta tetapi tidak mampu melakukannya dalam perbuatan dan kebenaran? Pandanglah Yesus tersalib dan lihatlah dengan iman sungai kasihNya.

Kita semua juga diajak untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Mengapa? Karena kita masuk dalam rencana Allah: Dialah yang memilih dan menetapkan kita untuk pergi dan menghasilkan buah yang banyak. Memilih dan menetapkan adalah karya Tuhan bagi setiap orang. Lebih lagi ketika kita merenungkan sakramen pembaptisan sebagai saat awal kita dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan menjadi orang kudusNya.

Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memilih dan menetapkanku sebagai sahabat yang mengabdi Engkau. Semoga perutusanku menghasilkan banyak buah di mana semakin banyak orang mengimani Engkau sebagai satu-satunya Tuhan dan Allah kami. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply