Renungan 7 Januari 2013

Hari Senin Penampakan Tuhan
1Yoh 3:22-4:6

Mzm 2:7-8.10-11

Mat 4:12-17.23-25

Bangsa yang diam di dalam kegelapan melihat Terang!


Saya senang membaca buku-buku karya Max Lucado. Di dalam salah satu bukunya berjudul You Changed My Life, ia menceritakan sebuah kisah yang menjelaskan makna kasih yang benar. Pernah di kota West Stanley, Inggris terjadi sebuah musibah besar. Sebuah pertambangan runtuh mengakibatkan banyak orang meninggal dunia dan ada yang terperangkap di dalam pertambangan. Untuk menghibur keluarga para korban, Uskup Durham, Dr. Handley Moule untuk memberikan sambutannya. Di depan mulut tambang itu Uskup berkata, “Adalah sulit bagi kita untuk mengerti alasan mengapa Tuhan membiarkan malapetaka ini terjadi. Namun demikian kita semua mengenalNya dan percaya kepadaNya bahwa Dia baik. Maka semuanya juga akan menjadi baik”. 

Selanjutnya Uskup menceritakan sebuah pengalamannya: “Ibu saya pernah menghadiahkan saya sebuah pembatas buku yang terbuat dari sutra dan sekarang sudah tua. Pada suatu ketika saya memeriksa sisi sebaliknya dan saya menemukan hanya jalinan benang sutra yang sudah kusut, saling menyilang satu sama lain. Saya tidak menyukainya karena kelihatan jelek dan sudah rusak. Orang bisa saja menilai si pembuatnya sebagai pribadi yang tidak mengetahui apa yang dia kerjakan. Namun ketika saya membalik sisi yang bagus, saya melihat bordiran bertuliskan “Allah itu kasih”. Setiap peristiwa yang merupakan malapetaka akan dipandang apa adanya sebagai malapetaka tetapi suatu saat lain kita akan melihat dari sisi yang baik dan memahaminya.”


Banyak kali kita hanya memandang penderitaan, pergumulan, malapetaka sebagai benang kusut, tidak teratur dan sulit untuk memahami Tuhan sebagai Allah yang baik. Kita berhenti di sana dan hidup dalam kekecewaan terhadap Tuhan. Tetapi apakah kita pernah melihat sisi lain kehidupan kita ketika mengalami keberhasilan, kebahagiaan dan sukacita dalam hidup? Kita mungkin saja lebih suka berhenti pada sisi gelapnya saja dan lupa bahwa ada sisi terang yang jauh lebih baik dalam hidup kita. Ada prinsip yang bagus: “Habis gelap terbitlah terang”.


Kemarin kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan atau Natal bangsa-bangsa. Tuhan Yesus adalah Terang dunia dan barang siapa mencariNya pasti akan menemukan TerangNya. Para Majus dari Timur datang dengan usaha dan pengorbanan diri. Mereka punya hasrat mencari dan mereka berhasil menemukanNya karena melihat BintangNya. 

Penginjil Matius hari ini mengisahkan tentang Yesus yang menyingkir ke Galilea karena Yohanes Pembaptis ditangkap. Ia diam di Kapernaum, di tepi danau Galilea, di daerah Zebulon dan Naftali. Daerah-daerah ini dianggap sebagai bangsa yang diam di dalam kegelapan dan telah melihat Terang yang besar dan daerah yang dinaungi maut telah terbitlah Terang.


Bagaimana Yesus menyatakan TerangNya? Ia menyerukan seruan tobat: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah sudah dekat!” Di samping seruan tobat, Yesus juga berkeliling dan melawati orang-orang Galilea, mengajar di rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Sabda dan Karya Yesus laksana Terang bagi bangsa-bangsa di mana semua orang yang mengalami berbagai sakit penyakit datang dan mengalami penyembuhan. Jadi Terang Yesus menjadi nyata dalam perbuatan kasihNya tanpa batas kepada umat manusia, terutama mereka yang menderita. Tentu saja banyak orang saat itu hanya berhenti pada sakit penyakit sebagai benang kusut tetapi Yesus memberikan sisi yang baik yakni penyembuhan.


Yohanes dalam Bacaan Pertama mengajar tentang makna kasih di dalam kebersamaan.  Pertama-tama Yohanes mengantar kita untuk memahami kasih Allah yang tiada batasnya dan bagaimana menanggapi kasih Allah itu.  Ia menulis, “Saudara-saudara terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari padaNya, karena kita menuruti segala perintahNya dan berbuat apa yang berkenan kepadaNya. Perintah Tuhan bagi kita adalah: Supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, AnakNya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita”. Yohanes di sini mau menekankan bahwa Iman dan kepercayaan kita kepada Yesus adalah ungkapan kasih kepadaNya sebanding dengan cinta kasih kita kepada sesama.


Hal kedua yang kiranya penting dalam pewartaan Yohanes adalah dengan mengikuti perintah Tuhan kita juga diingatkan untuk membuat discernment atau pembedaan roh. Apakah roh-roh itu berasal dari Allah atau roh jahat. Discernment ini penting karena sudah ada nabi-nabi palsu dan para anti Kristus. Dalam kehidupan rohani, discernment itu sangat penting. Kita butuh Roh Kudus untuk membantu kita memahami kasih Allah yang sesungguhnya.



Sabda Tuhan hari ini menegaskan Yesus sebagai Terang bagi bangsa-bangsa dalam kegelapan. Yesus adalah Terang yang menerangi kehidupan kita. Ketika mengalami kegelapan karena dosa dan salah yang menyelimuti, kita butuh Tuhan Yesus. Ketika sesama hidup dalam kegelapan karena dosa, butuh orang percaya, yang sudah memiliki Yesus untuk mengubah mereka menjadi anak-anak terang. Kita juga diingatkan supaya bertumbuh dalam iman dan kepercayaan pada Yesus. Iman memampukan kita untuk mencintai sesama dan membedakan roh di dalam hidup kita.


Doa: Tuhan, semoga Engkau memampukan kami untuk menjadi terang bagi sesama. Amen


PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply