Homili Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus/C – 2013

Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus

Kis 1:1-11

Mzm 47:2-3.6-7.8-9

Ibr 9: 24-28; 19-23

Luk 24:46-53

Yesus selalu memberkati GerejaNya!
Merayakan Paskah. Bayangan kita semua adalah masa prapaskah yang sudah dilewati dengan puasa dan pantang, melakukan berbagai aksi puasa pembangunan, kemeriahan tiga hari suci yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci. Masa paskah pun di mulai dari perayaan malam paskah dan berlangsung selama 50 hari atau tujuh pekan. Selama tujuh pekan kita semua mendengar kisah-kisah kebangkitan Yesus dan bagaimana gereja perdana berkembang. Yesus bangkit dengan mulia dan menampakkan diriNya di hadapan para muridNya secara pribadi atau dalam komunitas. Setelah memberikan amanat-amanat perpisahan, Yesus akhirnya naik ke Surga. Ini menjadi tanda di mana Gereja mau berkembang dan bahwa ada kerinduan dari Gereja akan kedatangan Yesus untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Gereja juga berkembang karena penyertaan Tuhan Allah Roh Kudus.
Lukas dalam bacaan pertama dari Kisah  Para Rasul menuturkan Kisah Yesus. Ketika masih

hidup di dunia, Ia menguatkan para rasulNya dengan Roh Kudus untuk mewartakan Kerajaan Allah. Setelah mengalami Paskah terutama kebangkitanNya yang mulia, Ia menampakkan diriNya terus menerus kepada para murid dengan banyak tanda dan pengajaran yang membuktikan bahwa Ia sungguh-sungguh hidup. Roh Kudus atau Parakletos dijanjikan bagi para rasulNya dan menguatkan mereka untuk menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Yesus tidak hanya membuktikan diriNya bahwa Ia hidup dan selesai, Ia juga naik ke surga di saksikan oleh para Rasul. Ini menimbulkan kerinduan istimewa. Dua orang berpakaian putih berkata kepada para rasul: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus yang terangkat ke Surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke Surga”.

 

Kisah Yesus yang dituturkan St. Lukas ini menggambarkan bagaimana relasi yang begitu intim antara Yesus dan para muridNya, Yesus dan GerejaNya. Yesus pergi kepada Bapa untuk menyiapkan tempat bagi para muridNya. Para murid sendiri menyaksikan Dia naik ke Surga dan merindukan kedatanganNya kembali dalam kemuliaanNya. Yesus selalu menyertai GerejaNya dengan RohNya. Tugas para rasul di dalam gereja perdana adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus. Kerajaan Allah yaitu kasih dan damai harus ditegakkan di dunia ini.
Penulis kepada umat Ibrani dalam Bacaan kedua mempertegas penuturan St. Lukas dalam bacaan pertama. Ia menegaskan bahwa Kristus masuk ke Surga sendiri. Apa yang dimaksudkannya? Kristus adalah Imam Agung yang berbeda dengan para imam agung lainnya. Kalau para imam agung masuk ke dalam ruah Tuhan berkali-kali untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, Yesus Kristus berbeda. Ia masuk satu kali untuk selama-lamanya dan mempersembahkan bukan lagi hewan korban tetapi diriNya sebagai korban penebusan. Kristus masuk ke Surga sendiri menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita sekali untuk selamanya. Berkat pengurbananNya yakni Tubuh dan DarahNya kita semua memperoleh keselamatan.  Maka mari kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh karena kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Tuhan juga setia akan semua janjinya kepada manusia.
Hal yang menjadi fokus perhatian dari penulis kepada umat Ibrani adalah pribadi Kristus.

Kristus adalah Imam Agung kita yang berbeda dengan Imam Agung manusiawi. Imam Agung manusiawi mempersembahkan korban kepada Tuhan untuk dosa-dosanya dan umat. Yesus sebagai imam Agung mempersembahkan diriNya sendiri untuk seluruh umatNya. Tubuh dan DarahNya adalah persembahan kekal bagi manusia. Setiap kali merayakan Ekaristi, kita mengenang persembahan diri yang total dari Yesus Kristus bagi keselamatan manusia. Ia mengambil Roti dan berkata: “Terimalah dan makanlah, Inilah TubuhKu yang diserahkan bagiMu”. Ia juga mengambil piala dan berkata: “Terimalah dan minumlah, inilah piala DarahKu, darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa”.
Tepat sekali pikiran St. Petrus. Dalam suratnya ia menulis: “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat”. (1 Pt 1:18-19).

Lukas dalam bacaan Injil mengajak para murid untuk merenungkan misteri paskahNya. Ia sebagai Mesias harus menderita, wafat dan bangkit pada hari ketiga. Dengan paskahNya ini maka berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa diwartakan kepada segala bangsa dari Yerusalem sampai ujung dunia. Para rasul adalah saksi dan mereka semua juga dikuatkan oleh Roh Kudus. Yesus menyatakan perpisahanNya dengan naik ke surga sambil memberkati para muridNya. Para murid menyembah Dia sambil menerima berkat kemudian kembali ke Yerusalem dan melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus dengan bersatu sebagai satu komunitas dan memuliakan Allah.

 

Hari ini kita merayakan kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Kita merayakan kemuliaan Tuhan Yesus yang kita imani. Yesus naik ke surga berarti Dia sungguh-sungguh dimuliakan di tempatNya Allah sendiri. Kita percaya bahwa Ia naik ke Surga, duduk di sisi kanan Allah Bapa yang mahakuasa hingga datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Pada saat ini Gereja tetap merasakan kehadiran Yesus karena penyertaan Roh Kudus. Gereja juga merasakan kehadiran Yesus dalam Ekaristi. Kita percaya bahwa Ia hadir secara nyata di dalam Ekaristi. Mari kita senantiasa mengarahkan hati kepadaNya dan memohon berkatNya yang kekal.
Doa: Tuhan Yesus Kristus kami membutuhkan penyertaanMu. Amen
PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply