Homili 14 November 2013

Hari Kamis, Pekan Biasa XXXII

Keb 7: 22- 8:1

Mzm  119: 89, 90. 130.135.175

Luk 17: 201-25

 

Tuhan Mengasihi Orang yang Hidup Bersama Kebijaksanaan

PJSDBKebijaksanaan adalah sebuah anugerah dari Tuhan Allah. Salomo dikenal sebagai Raja yang bijaksana memanjatkan doa kepada Tuhan dan memohon anugerah Kebijaksanaan. Salomo berdoa: “Tuhan, berikanlah kepada hambaMu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umatMu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sangup menghakimi umatMu yang sangat besar ini?” (1Raj 3:9). Tuhan mendengar permohonan Salomo maka Ia berkata kepadanya: “Sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau, tidak ada seorang pun  seperti engkau dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau”(1Raj 3:12).

Tuhan berjanji untuk menganugerahkan Roh Kebijakasanaan kepada setiap orang yang beharap kepadaNya. Kebijaksanaan itu adalahKebagkitan Yesus2 bagian dari Allah sendiri. Penulis Kitab Kebijaksanaan menyamakan kebijaksanaan dengan Roh Tuhan. Mari kita perhatikan kutipan ini: “Sebab di dalam dia ada roh yang arif dan kudus, tunggal, mejemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati, dan sayang akan manusia, tetap, tidak bergoyang, dan tanpa kesususahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekali pun” (Keb 7:22-23). Semua sifat yang digambarkan di sini berhubungan dengan sifat Tuhan. Maka Kebijaksanaan itu tidak berdiri sendiri tetapi selalu bersama-sama dengan Tuhan.

Selanjutnya ada juga hal lain yang menggambarkan kebijaksanaan yakni kebijaksanaan itu lincah dalam bergerak dan murni sehingga menembusi segalanya. Kebijaksanaan adalah pernafasan kekuatan Allah (Roh) dan pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa. Kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, cermin kekudusan dari Tuhan. Dengan demikian Allah akan mengasihi orang yang tinggal di dalam kebijaksanaan. Semua sifat khas ini menunjukkan betapa Tuhan menghendaki agar setiap orang yang dikasihiNya memiliki kebijaksanaan.

Kebijaksanaan merupakan sebuah anugerah Roh Kudus. Karunia kebijaksanaan adalah karunia yang memungkinkan manusia untuk mengalami pengetahuan akan Tuhan  dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Karunia kebijaksanaan berhubungan erat dengan kasih. Jadi kebijaksanaan ini bukan semata-mata merupakan pengetahuan manusia tetapi pengalaman ilahi yang diperoleh melalui kasih. Roh Kuduslah yang mengisi jiwa orang-orang sehingga ia mampu mengasihi. Orang yang bijaksana senantiasa hidup dalam Roh.

Orang yang bijaksana, yang hidup dalam Roh Kudus akan mampu membaca tanda-tanda zaman. Ia akan bertumbuh lebih bagus lagi dalam iman, memiliki pengharapan yang kuat dan hidup selalu dalam kasih. Penginjil Lukas melaporkan  bahwa ada orang Farisi yang bertanya kepada Yesus tentang kapan datangnya Kerajaan Allah.  Yesus tidak menjawab pertanyaan mereka. Ia hanya berkata bahwa Kerajaan Allah itu datang tanpa ada tanda-tanda lahiria. Menurut Yesus, orang juga tidak akan mengatakan dia  ada di sana atau ada di sini karena sesungguhnya Kerajaan Allah ada di tengah-tengah mereka. Orang-orang Farisi memang menutup hati mereka sehingga mereka tidak mengenal Yesus sebagai wujud nyata kehadiran Kerajaan Allah. Mereka memiliki mata tetapi tidak melihat, memiliki telinga tetapi tidak mendengar.

Kepada para muridNya Yesus berkata: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Sama seperti kilat yang memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian Anak Manusia pada hari kedatanganNya. Anak Manusia akan menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini”  (Luk 17: 23-25).

Kita semua selalu mengucapkan credo yang mengatakan bahwa Yesus akan datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Tentang kapan kedatanganNya hanya Bapa yang tahu (Mat 24:36). Maka kita semua selalu diingatkan untuk berjaga-jaga dan berdoa senantiasa karena Ia akan datang pada saat yang tidak kita sangka-sangka. Ia akan datang seperti kilat yang memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, penuh dengan cahaya dan kemuliaanNya. Namun satu hal penting yang Yesus tekankan di sini adalah bahwa Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kita. Ini yang sering dilupakan oleh banyak orang. Ia menyertai kita semua hingga akhir zaman. Maka dari itu, kita harus hidup dan bertumbuh dalam kebijaksanaan.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk bertumbuh dalam kebijaksanaan. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply