Homili 17 Desember 2013

17 Desember

Novena Natal Hari Kedua

Kej 49:2.8-10

Mzm 72:1-4ab.7-8.17

Mat 1:1-17

 

Dialah Tuhan dan Raja 

 

Fr. JohnKita berada di novena Natal hari yang kedua. Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini mengarahkan kita untuk mengerti dengan baik rencana keselamatan dari Tuhan Allah bagi umat manusia. Untuk dapat menyelamatkan manusia, Tuhan bersabda dan sabdaNya itu menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus dan tinggal di antara kita (Yoh 1:14). Tuhan Allah adalah Pencipta dan Raja semesta alam. Dia datang dalam rupa manusia ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Ini yang kita semua akui di dalam credo atau pengakuan iman rasuli.

Marilah kita mengingat kembali bacaan Kitab Suci kemarin di mana dikisahkan tentang Bileam dalam sajaknya yang bernubuat bahwa ia melihat sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel dan meremukkan pelipis-pelipis Moab dan menghancurkan semua anak Set (Bil 24:17). Sanjak Bileam ini menyadarkan kita bahwa Tuhan Allah sudah memiliki rencana untuk menyelamatkan manusia. Kepada para Bapa bangsa yakni Abraham, Ishak dan Yakub, Tuhan tidak hanya menjanjikan keturunan seperti bintang di langit tetapi juga penebusan berlimpah.

Pada hari ini kita mendengar kisah Yakub dalam Kitab Kejadian. Pada saat ajalnya hampir tiba ia mengumpulkan anak-anaknya dan memberi pesan-pesan terakhir. Pertama-tama ia mengajak anak-anaknya untuk mendengar dengan baik dia sebagai ayah mereka. Biasanya pesan-pesan terakhir itu sangat berarti bagi hidup mereka sebagai anak maka mendengar itu baik adanya. Orang yang bisa mendengar akan mengikutinya dengan baik dan dengan mengikuti akan mengasihi pula. Kedua, pada kesempatan itu Yakub atau yang sudah lebih dikenal dengan nama Israel, berkata: “Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anakmu”. Tuhan mengilhami Yakub untuk melihat dalam diri putranya Yehuda berkat ilahi yang berlimpah terutama bagaimana Yehuda akan menjadi pemimpin yang baik dan berani. Lebih lanjut Yakub mengatakan bahwa Yehuda itu seperti singa yang sulit untuk dibangunkan. Ketiga, Yakub juga melihat bahwa Yehuda dan keturunannya akan mewariskan semangat kepemimpinan sebagai raja di mana tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda sampai datanglah dia yang berhak atasnya dan kepadanya akan takhluk segala bangsa.

Pesan-pesan akhir dari Yakub sebelum meninggal dunia ini sungguh menguatkan semua anaknya. Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub ayah mereka akan tetap memihak mereka. Mereka juga merasa optimis karena dikasihi oleh Allah. Pesan Yakub ini tentu bukan hanya kepada anak-anaknya tetapi seluruh keturunan Yakub atau Israel merasakan keselamatan. Munculnya Daud sebagai raja Israel adalah pemenuhan pesan-pesan Yakub bahwa tongkat kerajaan tidak akan bergeser dari Yehuda. Dari keturunan Daud akan muncul Yesus Kristus yang lebih berhak atas tongkat itu dan segala makhluk akan takluk kepadaNya. Yesus adalah anak Daud (Mat 1:1). Mengapa disebut anak Daud? Karena Yusuf Bapa PemeliharaNya adalah keturunan Raja Daud (Mat 1:20). Lihatlah bahwa rencana Tuhan untuk menyelamatkan manusia itu dari kekal dan semuanya indah pada waktunya.

Kisah tentang pesan-pesan Yakub sebelum meninggal dunia ini juga mau mengatakan kepada kita tentang Pribadi Allah yang berbelas kasih terhadap umat manusia. Refrain Mazmur antar bacaan pada hari ini berbunyi: “Berbelas kasihlah Tuhan yang adil, Allah kami adalah rahim”. Tuhan adalah raja yang memerintah dunia dengan adil. Ia juga mengasihi manusia dan menganugerahkan keadilan dan damai sejahtera.

Nubuat Yakub tentang Yehuda menjadi lebih sempurna dalam bacaan Injil. Kita mendengar silsilah Yesus Kristus. Di dalam silsilah itu disebutkan nama-nama orang terkenal di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Penginjil Matius mau menegaskan bahwa Yesus adalah pemenuhan janji Allah kepada Abraham (Kej 12:3) hingga nubuat Nathan kepada Daud (2Sam 7:1-7). Dari Abraham sebagai Bapa segala bangsa sampai Yusuf suami Maria terdapat nama-nama orang kudus dan juga orang berdosa. Kita mengenal masa lalu Daud yang selalu jatuh dalam dosa tetapi ia terbuka kepada Tuhan dan Tuhan mengampuninya.

Dalam silsilah ini juga disebutkan nama 4 wanita: Tamar, Rahab, Rut dan Batsyeba. Siapakah keempat wanita ini?

Nama Tamar berarti pohon palem (Kej 38; 1Taw 2:4). Dia merupakan puteri menantu Yuda, isteri Er. Setelah kematian Er, Onan menolak untuk melakukan perkawinan ipar dengannya. Dari ayah menantunya Tamar yang muncul sebagai wanita pelacur memperoleh dua putera kembar Zerah dan Peres.

Nama Rahab berarti luas. Dia adalah seorang pelacur di Yerikho (Yos 2:1-24) yang menolong dua orang Israel yang diutus sebagai pengintai sebelum Israel masuk ke kota Yerikho. Dengan demikian Rahab dan keluarganya dilindungi. Di dalam Perjanjian Baru, Rahab di puji karena imannya (Ibr 11:3; Yak 2:25). Oleh para Rabi, Rahab dianggap sebagai ibu dari para imam dan nabi.

Nama Rut  berarti sahabat. Dia adalah puteri Naomi, istri Boaz dan merupakan nenek dari raja Daud. Rut berasal dari Moab, seorang janda yang pergi ke Betlehem bersama Naomi ibu mertuanya (Rut 1:1-22). Di sana Rut memungut jelai di kebunnya Boaz, lalu Boaz menikah dengannya (Rut 3:1-18) dan dari perkawinan ini lahirlah Obed nenek moyang Daud.

Batsyeba adalah istri Uria, orang Hitit. Daud melihatnya sebagai wanita cantik ketika ia sedang mandi dan Daud mengingini dan juga merayunya. Selanjutnya Daud menyusun rencana supaya dalam pertempuran Uria suaminya dapat mati terbunuh, dengan demikian Daud dapat menikahi Batsyeba. Atas perbuatan Daud ini maka Nathan menghardiknya (2Sam 12). Dari perkawinan Daud dan Batsyeba ini maka lahirlah Salomo. Salomo juga menjadi raja karena campur tangan ibunya (1Raj 1:16).

Lihatlah bahwa dalam silsilah Yesus ini  terdapat orang baik dan orang berdosa. Namun Tuhan memiliki komitmen untuk menyelamatkan semua orang. Orang berdosa dapat bertobat dan menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan juga sungguh-sungguh masuk dalam sejarah manusia. Lihatlah betapa dekatnya Tuhan dengan manusia yang diciptakan dan dikasihiNya. Dialah Allah, Raja yang adil. Kebesaran Tuhan itu terungkap ketika Ia memilih Bunda Maria, seorang perawan yang dikandung tanpa noda menjadi Ibu Yesus PuteraNya. Dari Sang Perawan yang suci, lahirlah Yesus sang Penebus. Jadi rencana Tuhan amat sempurna, semua yang berdosa disempurnakan oleh kekudusan Bunda Maria yang melahirkan Yesus sang Penebus dan kejujuran serta ketulusan St. Yusuf di pihak manusia. Yusuf adalah orang kudus pilihan Allah yang jujur, setia dan tulus. Ia menerima kehendak Tuhan sebagai Bapa yang mengasuh Yesus sang Penebus kita.

Doa: Tuhan, kami bersyukur karena kasihMu yang begitu besar. Engkau rela menjadi manusia dan diam bersama-sama dengan kami. Semoga kami menjadi tanda dan pembawa kasihMua kepada sesama. Amen.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply