Food For Thought: Kebenaran dan Keadilan

Kebenaran dan Keadilan

P. John SDBPada hari ini saya terpesona dengan sebuah ayat dari Kitab Amsal: “Melakukan kebenaran dan keadilan lebih berkenan di hati Tuhan dari pada korban.” (Ams 21: 3). Membaca kata “kebenaran” mengingatkan kita pada tiga peristiwa Yesus sebagai Kebenaran. Pertama, Tuhan Yesus adalah “Kebenaran memerdekakan.” (Yoh 8:32). Kedua, Tuhan Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.” (Yoh 14:6). Ketiga, Pilatus mempertanyakan kebenaran di depan Kebenaran sejati: “Apakah kebenaran itu?”

Pertanyaan Pilatus ini tetap menjadi pertanyaan banyak orang di hadapan Allah ketika mereka mengalami penderitaan dan kemalangan. Kebenaran Allah adalah usaha Allah untuk membenarkan dan menyelamatkan orang-orang berdosa sehingga mereka bisa menjadi orang-orang yang benar dan mampu berelasi dengan Tuhan. Pemahaman ini melekat di dalam diri Yesus Kristus. Yohanes berkata: “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah tetapi dengan perbuatan dan kebenaran.” (1Yoh 3:18). Mengasihi dengan Kebenaran berarti mengasihi seperti Yesus.

Kebenaran selalu menyatu dengan keadilan karena berhubungan erat dengan sifat-sifat Allah. Allah benar dan adil. Ia tidak menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang (Yes 11:5). Kita pun harus mencintai keadilan dan membenci kefasikan (Ibr 1:9). Keadilan itu kita kejar sama seperti mengejar kesetiaan, kasih dan damai (1Tim 6:11; 2Tim 2:22). Kebenaran dan Keadilan harus dilakukan (Kej 18:19). Kebenaran dan keadilan jauh lebih berharga dari pada kurban bakaran. Banyak orang berpikir bahwa menyumbang ke Gereja sudah cukup. Belum! Anda harus hidup dalam Kebenaran dan Keadilan. Artinya hidup di dalam Tuhan.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply