Homili 24 September 2014

Hari Rabu, Pekan Biasa XXV
Ams 30:5-9
Mzm 119:29.72.89.101.104,163
Luk 9:1-6

Tenaga dan KuasaNya Dahsyat

Fr. JohnSaya pernah diundang untuk merayakan Ekaristi memperingati 5 tahun meninggalnya seorang bapa. Pada saat  mengawali homili, saya meminta anak dan istrinya untuk memberikan kesaksian tentang ingatan-ingatan mereka bersama bapa tersebut. Anak bungsu yang memberi kesaksian mengatakan bahwa bapanya itu orang baik dan suka memberi motivasi. Ia juga selalu berusaha untuk mengerti keadaannya. Maklumi di sekolah ia sering mendapat nilai yang kurang memuaskan tetapi bapanya selalu mengatakan: “Kamu pasti bisa.” Istrinya mengatakan suaminya itu seorang visioner. Ia tidak hanya sekedar bermimpi tetapi memiliki visi yang tajam tentang masa depan. Semua usaha yang sedang dijalani merupakan buah-buah visinya tiga puluhan tahun yang lalu. Meskipun sudah lima tahun meninggal dunia tetapi spiritnya tetap ada dan dirasakan oleh semua orang baik di dalam keluarga maupun di perusahaan. Bapa itu tidak mewariskan harta yang berlimpah berupa barang-barang karena semuanya pasti bisa ketinggalan zaman, tetapi ia mewariskan semangat yang menghidupkan di dalam keluarga dan perusahaan.

Pada hari ini kita mendengar sebuah kisah Yesus dan para muridNya di dalam Injil Lukas. Kisah yang menakjubkan karena masih tetap dirasakan di dalam Gereja hingga saat ini. Apa yang Tuhan Yesus lakukan? Ia memanggil keduabelas muridNya dan memberi kepada mereka tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia juga mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Lihatlah, Tuhan Yesus tidak memberikan mereka uang saku, voucher untuk menginap di hotel mewah dan makan di restoran yang enak. Ia memberi kepada mereka hal yang lebih berharga dan bertahan selamanya yakni kuasa dan tenagaNya. Kuasa dan tenagaNya diwariskan turun temurun di dalam Gereja hingga saat ini.

Beberapa hari yang lalu Bapa Suci Paus Fransiskus mengunjungi Albania. Negara itu cukup lama hidup dalam kegelapan. Sebelumnya semua orang khawatir dengan keselamatan Paus karena ia juga termasuk orang yang ditargetkan oleh ISIS. Paus memiliki tenaga dan kuasa yang diterimanya dari Tuhan pada saat dibaptis dan ditahbsikan. Ia tidak takut dengan berbagai ancaman untuk pergi dan menghadirkan kuasa dan tenaga Kristus bagi saudara-saudara di Albania. Ia mengunjungi anak-anak panti asuhan, sempat mendengar kesaksian dari dua orang yang nyaris menjadi korban kekejaman kaum komunis, dia juga dengan tegas mengatakan kepada para pemimpin agama bahwa membunuh orang demi nama Tuhan adalah sebuah sakrilegi yang membahayakan dunia. Tenaga dan kuasa Tuhan menguatkan dan memberanikan kita untuk menjadi sesama bagi yang lain.

Tuhan Yesus juga memberi semangat kepada kedua belas rasul untuk memiliki semangat hidup yang sederhana supaya dalam kerasulan mereka itu, mereka lebih mengandalkan Tuhan. Ia berkata: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.” (Luk 9: 3). Yesus tahu para murid dan ketergantungan mereka pada harta benda. Ia sendiri sudah mengingatkan mereka: “Di mana hartamu berada, di sana hatimu juga berada.” (Mat 6:21). Orang yang melekat pada harta duniawi akan sulit untuk mewartakan Kerajaan Allah. Sulit juga bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga (Luk 18:25). Dengan hidup sederhana orang akan lebih bebas dan berfokus untuk melayani Tuhan saja. Orang juga dimampukan untuk memiliki harapan akan penyelenggaraan ilahi dari Tuhan.

Sebenarnya Tuhan juga sudah tahu bahwa orang-orang yang menjadi sasaran perutusan mereka akan menyiapkan segalanya bagi mereka. Hal yang penting adalah mereka datang membawa damai dan tinggal bersama. Kalau saja mereka tidak diterima sebagai muridNya maka boleh meninggalkan rumah itu dengan peringatan-peringatan tertentu. seperti mengebaskan debu di kaki.

Penulis Kitab Amsal dalam bacaan pertama juga mengingatkan kita semua untuk menerima hidup kita apa adanya. Sebagai manusia kita memohon kepada Tuhan untuk hidup bahagia sesuai dengan kehendak Tuhan dalam sabdaNya. Janganlah Tuhan membeir kemiskinan atau kekayaan tetapi menikmati hidup apa adanya. Dengan hidup sesuai kehendak Tuhan, orang merasa lebih bebas dan bersahaja.

Sabda Tuhan pada hari ini sangat menguatkan kita. Mari kita berusaha untuk tetap merasakan tenaga dan kuasa dari Tuhan untuk kebaikan. Kita dipanggil untuk membawa kasih dan kebaikan Tuhan kepada sesama yang lain. Jangan takut!

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk berani menghadirkan KerajaanMu. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply