Uomo di Dio: Crab Mentality

Bacaan: Lukas 11:15-26

Crab Mentality Itu Dosa!

P. John SDBOrang-orang Filipina sudah terbiasa dengan cerita tentang hewan yang satu ini: kepiting. Perilaku kepiting biasanya dipakai untuk menggambarkan kehidupan sosial manusia. Apa yang terjadi sesungguhnya? Biasanya kepiting-kepiting ditangkap dari laut lalu dimasukkan ke dalam ember yang agak dalam. Setiap kepiting tentu berusaha untuk keluar dari dalam ember supaya bisa menyelamatkan dirinya dari manusia yang menghendakinya sebagai lauk pauk yang lezat. Tetapi apa yang terjadi? Setiap kepiting yang berusaha memanjat dan sudah berada di atas tutupan ember, akan ditarik oleh kepiting lain yang masih berada di dasar ember sehingga kepiting itu pun jatuh ke dasar ember. Sekarang giliran kepiting yang lain naik, begitu mencapai permukaan ember, ditarik lagi oleh temannya dan jatuh lagi ke dasar ember. Pada akhirnya semua kepiting lelah, tertidur dan disirami air panas sehingga menjadi lauk pauk bagi manusia.

Crab Mentality atau mentalitas kepiting ini mau menggambarkan perilaku manusia sebagaimana terungkap dalam kalimat ini: “If I cannot have it, neither can you.”Inilah gambaran kepiting di dalam ember sebagaimana dikisahkan di atas. Artinya bahwa ketika anda berada dalam situasi tertentu yang sulit janganlah mencoba untuk menunjukkan jalan keluarmu, orang lain akan membuatmu mengalami kesulitan yang lebih sulit dari sebelumnya. Di dalam masyarakat kita, Crab Mentality atau mentalitas kepiting selalu ada. Crab mentality juga menggambarkan pribadi-pribadi yang tidak suka melihat kebaikan atau kesuksesan sesama. Kalau mereka melihatnya, mereka akan mencari jalan untuk menjatuhkan sehingga sesama itu menjadi gagal.

Pada hari ini kita mendengar kisah Injil yang membuka pikiran kita untuk keluar dari Crab Mentality ini. Penginjil Lukas mengisahkan bahwa Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Orang banyak menjadi heran dengan kejadian itu (Luk 11:14). Mukjizat yang dilakukan Yesus ini adalah tanda bahwa Dia sungguh-sungguh Allah yang datang untuk melepaskan manusia dari belenggu kejahatan. Ini adalah perbuatan baik yang dilakukan Allah bagi manusia. Perbuatan baik itu seharusnya disadari dan disyukuri bukan untuk dimusuhi.

Ada saja orang tertentu yang tidak melihat kebaikan Yesus tetapi berusaha melawanNya dengan mengatakan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Ada orang lain meminta suatu tanda dari sorga kepadaNya untuk mencobai Dia (Luk 11:15-16). Nah, Crab Mentality terdapat di sini: Orang-orang itu tidak melihat perbuatan baik yang dilakukan Yesus tetapi berusaha untuk menjatuhkanNya dengan mengatakan Yesus bersekongkol dengan Beelzebul dan meminta tanda tertentu. Mereka ini memiliki mata tetapi tidak melihat, memiliki telinga tetapi tidak mendengar.

Yesus mempertanggungjawabkan semua pekerjaan Allah di dalam diriNya. Dengan tegas Ia mengatakan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Allah dan sungguh, Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah mereka. Yesus adalah tanda kehadiran Kerajaan Allah, tetapi sayang sekali, semua perbuatan baik yang dilakukanNya tidak dimengerti oleh mereka. Banyak di antara mereka masih buta secara rohani!

Rekan-rekan Pria Katolik, banyak di antara kita juga masih memiliki Crab Mentality. Di tempat kerja, anda bisa memilikinya ketika anda hanya mencari uang, popularitas, mencari muka di depan penguasa dengan menjatuhkan rekan kerjamu. Anda tidak menginginkan dia melebihimu, padahal dia memiliki potensi yang lebih besar darimu. Ingat, Tuhan itu memberi talenta sesuai dengan kemampuanmu maka jangan berharap yang lebih dari itu. Lakukan tugasmu yang biasa menjadi luar biasa setiap hari! Crab Mentality itu dosa dan tidak kristiani!

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk tidak munafik, tetapi selalu terbuka kepadaMu dan bersyukur atas semua anugerah yang Engkau berikan kepadaku. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply