Food For Thought: Mari Berpikir Positif

Mari berpikir Positif

P. John SDBAda seorang sahabat yang bercerita kepadaku sore ini. Ia merasa heran kenapa banyak orang lebih cenderung berpikiran negatif dari pada berpikiran positif? Ia sendiri mengalami kesulitan di kantor karena selalu berhadapan dengan rekan-rekan yang berpikiran positif dan lebih banyak yang berpikiran negatif. Saya mengatakan kepadanya bahwa selagi masih ada di dunia ini, dua tipe manusia ini selalu ada di dalam diri kita dan sesama. Kita bisa saja memiliki niat yang baik untuk berpikiran positif terhadap sesama tetapi di saat yang sama pikira negatif juga ingin menguasai diri kita. Itu sebabnya selalu ada perang, pergulatan dalam pikiran kita.

Penginjil Markus mengisahkan bagaimana orang-orang Farisi berpikiran negatif terhadap Yesus dan para muridNya. Dikisahkan bahwa pada hari Sabat Yesus para muridNya berjalan-jalan di ladang gandum, mereka kelaparan dan memakan bulir gandum. Reaksi kaum Farisi terungkap dalam kata-kata ini: “Lihat! mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” (Mrk 2:24). Di pihak para murid Yesus, mereka lapar dan butuh makan. Ini memang kebutuhan hidup maka mereka memilih yang terbaik yaitu makan untuk hidup. Di pihak kaum farisi: mereka hanya berpegang pada Torah dan lupa bahwa manusia membutuhkan makanan untuk bisa hidup. Untuk itu Yesus membuka pikiran mereka dengan kisah Daud dan para pengikutnya yang memakan makanan yang hanya bisa dimakan oleh para imam.

Tuhan Yesus mau menyadarkan kaum Farisi untuk membuang pikiran negatif dan membangun pikiran yang positif. Pikiran positif dalam hal apa? Dalam hal kasih dan keadilan. Setiap orang beriman haruslah mengusahkan kasih dan keadilan dalam hidupnya. Apa untungnya anda selalu berpikiran negatif daripada positif terhadap sesama?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply