Uomo di Dio: Harga Seulas Senyuman

Harga Seulas Senyuman!

P. John SDBPada pagi ini saya pergi ke bengkel mobil untuk perawatan rutin. Dalam perjalanan ke bengkel saya iseng membaca status Facebook teman-teman. Ada seorang menulis status Facebooknya begini: “Para pria itu dari sananya tidak murah senyum dibandingkan dengan para wanita.” Saya membacanya sambil tersenyum dan berkata dalam hati “Tidak semua pria itu tidak murah senyum!” Saya tiba di sebuah bengkel mobil di Citra Raya dan yang menyambut saya adalah seorang pria. Hal pertama yang tampak pada wajahnya adalah senyum dan keceriaan. Ia mengucapkan selamat pagi dan mengajak saya duduk, menanyakan keperluan perawatan mobil, menyuruh staf menyiapkan minum. Saya mengatakan hendak mengganti filter solar dan filter oli. Ia menjelaskan banyak hal tentang kedua filter, dan hal lain seputar perawatan mobil. Para montirnya mengerjakannya dengan baik. Saya kembali ke rumah dengan penuh sukacita. Hari ini saya menemukan seorang pria yang baik hati, seorang pribadi yang hebat. Ia memiliki kemampuan berkomunikasi yang bagus.

Saya pernah mengalami kemacetan di toll. Antrian saat itu sangat panjang hampir 3 km dari pintu toll Karang Tengah menuju Jakarta pada pagi hari. Semua mobil bergerak pelan-pelan. Saya memperhatikan seorang bapa yang tidak bisa mengalah. Ia mendahuluiku dan menyerempet kaca spionku. Dia tidak meminta maaf. Saya mengejarnya dan menyerempet juga kaca spionnya. Pada waktu itu saya merasa satu sama dan memuaskanku. Dia membuka kaca jendela dan berteriak sambil mengucapkan kata-kata kasar. Saya membuka kaca jendela dan memandangnya. Ia ketakutan dan berjalan semakin cepat, menghindariku. Rasanya di wajahku ada wajah preman yang terselubung.

Saya melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan hati penuh kekesalan. Saya ingin mengejar orang itu untuk memakinya juga. Tetapi ketika berhenti sebentar, saya memandang ke mobil yang lain. Ada seorang pria asing yang memandang ke arahku. Ia tersenyum dan berkata kepadaku, “Macet sekali ya pak!” Saya terpesona dengan beliau karena bisa menerima kemacetan dan mengolah emosinya dengan baik. Senyum pria asing itu telah mengubah aku yang tadinya ingin membalas dendam menjadi lebih sabar dalam perjalanan. Saya sebelumnya merasa bahwa saya sendiri yang memiliki urusan di Jakarta, ternyata kami semua memiliki urusan yang berbeda-beda. Sekarang kami semua senasib karena mengalami kemacetan. Hanya kesabaran yang bisa membantu kami untuk saling menghargai satu sama lain. Hanya satu senyum saja yang bisa membuat kami bisa bersahabat dalam kemacetan.

Saya pernah mendengar seorang sahabat berkata: “Dunia ini selalu terlihat lebih ceriah di balik seulas senyum.” Saya berpikir bahwa perkataan ini baik adanya. Setiap orang memiliki pergumulan tertentu di dalam hidupnya. Ini menandakan bahwa kita semua adalah manusia yang masih lemah dan membutuhkan Tuhan yang memberi kekuatan kepada kita. St. Petrus pernah berkata: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1Ptr 5:7). Banyak kali kita tidak bisa memberi sebuah senyuman kepada sesama karena kita masih hidup dalam kekuatiran. Tuhan Yesus sudah menebus kita dengan darahNya yang mulia dan tubuhNya yang kudus maka tidak perlu kuatir akan hari ini dan hari esok. Berikan saja sebuah senyum maka segalanya akan berubah menjadi lebih baik.

Saya teringat pada sebuah kisah Yesus. Ketika ada seorang wanita yang tertangkap basah karena berzinah maka ia dihadapkan kepada Yesus. Kali ini orang bertanya kepada Yesus untuk menjebakNya apakah diperbolehkan melempari wanita itu. Yesus dengan tegas dan kuasa berkata: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yoh 8: 7). Semua orang di sana mundur mulai yang paling tua dan yang tersisa adalah wanita pendosa itu dan Yesus. Yesus memandang dengan senyum wanita itu dan mengatakan bahwa ia juga tidak menghukumnya. Hal penting yang harus dilakukannya adalah tidak mengulangi lagi dosa-dosanya itu.

Rekan-rekan Pria Katolik. Senyum itu memiliki kekuatan yang bisa mengubah hidup kita dann orang lain. Berikut ini saya mengungkapkan sepuluh kebaikan dibalik seulas senyum:

1. Senyum itu membuat kita lebih menarik. Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari kita, tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.

2. Senyum mengubah mood kita. Ketika kita merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood kita akan berubah menjadi lebih baik.

3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum. Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka anda akan disukai oleh banyak orang.

4. Senyum dapat mengurangi stres. Stres secara nyata dapat muncul di wajah anda. Senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang lelah atau merasa “down”. Jika anda sedang stres cobalah untuk tersenyum, maka stres anda akan berkurang dan anda akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.

5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anda. Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika anda tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan anda menjadi lebih rileks.

6. Senyum menurunkan tekanan darah anda. Ketika anda tersenyum, maka tekanan darah anda akan menurun. Jika anda tak percaya, anda boleh mencobanya sendiri, jika anda memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah anda.

7. Senyum mengeluarkan endorphins (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.

8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat anda terlihat lebih muda. Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat anda terlihat lebih muda. Jika anda ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyum anda sepanjang hari, maka anda akan terlihat lebih muda dan merasa lebih baik.

9. Senyum membuat anda tampak sukses. Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat anda melakukan pertemuan dan saat ada janji. Rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat anda akan merasakan sesuatu yang berbeda.

10. Senyum membuat anda tetap positif. Senyumlah! Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulitkan? Karena ketika anda tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh anda bahwa “hidup anda saat ini baik-baik saja”.

Rekan-rekan Pria Katolik yang terkasih. Senyum itu adalah obat yang mujarab. Beata Theresia dari Kalkuta pernah berkata: “Setiap perdamaian akan selalu diawali dengan senyum.”

Saya mengakhiri refleksi ini dengan mengutip Dian Nafi dalam bukunya “Lelaki: Kutunggu Lelakumu”. Ia menulis: “Sebab Tuhan selalu punya cara yang indah untuk membuat hambaNya selalu tersenyum meski dalam tangis sekalipun. Bukankah kopi itu akan terasa pahit jika tak berkolaborasi dengan gula. Gula juga tak akan terasa nikmat jika tak bercampur dengan kopi. Maka pahit dan manis itu adalah karya alam yang sangat”

Doa: Tuhan bantulah kami untuk selalu tersenyum dan menerima sesama kami apa adanya. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply