Food For Thought: Air sumber hidup

Air adalah rahmat dan berkat untukmu!

P. John SDBOrang-orang Yahudi menyebut air sebagai מַ֫יִם (mayim). Ini merupakan zat yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia. Mari kita telusuri betapa pentingnya air di dalam Kitab Suci:

Air yang tidak bisa diminum: ketika umat Israel masih berada di Mesir ada ancaman hidup berupa tulah (Kel 7:17). Di padang gurun air di Mara rasanya pahit (Kel 15:23). Pada zaman nabi Elisa, sumur di daerah Yerikho menghasilkan air kotor (2Raj 2:19-22). Air adalah kebutuhan vital, tanpa air kehidupan terancam, orang merasa malu, hewan-hewan terancam musnah (1Raj 17:1; Yer 14:3; Yl 1:20; Hag 1:11).

Ketika terjadi perang ada saja pasukan yang berlaku jahat. Biasanya penyerang menutupi sumber air sehingga mempermudah penyerangan. Yosafat melakukannya terhadap semua mata air di Moab (2Raj 3:19.25), Holofernes di Betulia (Yudit 7:7). Maka Raja Hizkia bijaksana ketika membuat terowongan air di Yerusalem dari Gihon ke Siloam (2Taw 32:30). Air adalah simbol berkat yang berlimpah dari Tuhan, bisa menjadi penyegar bagi kehidupan rohani (Mzm 23:2; Yes 32:2; 35:6-7; 41:18). Kerinduan akan air menunjukkan kebutuhan rohani manusia akan Allah yang hidup (Mzm 42:1; 63:2; Am 8:11). Nabi Yehezkiel melihat air yang keluar dari dalam Bait Suci (Yeh 47:1-11) menjadi lambang mengalirnya rahmat Tuhan yang tiada batasnya kepada manusia, hewan dan tumbuhan.

Kitab Suci Perjanjian Baru mengartikan air sebagai lambang Roh Kudus (Yoh 7:38) dan kehidupan kekal (Yoh 4:14; Why 7:17; 21:6; 22:1.17). St. Paulus memahami air sebagai pembasuhan pembaptisan untuk pengampunan dosa (Ef 5:26; Ibr 10:22). Dalam Gereja, air dikaitkan dengan Pembaptisan. Tuhan mencurahkan Roh KudusNya kepada manusia supaya manusia memiliki hidup baru di dalam Roh Kudus.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply