Homili Hari Selasa Oktaf Paskah – 2015

Hari Selasa, Oktaf Paskah
Kis. 2:36-41
Mzm. 33:4-5,18-19,20,22
Yoh. 20:11-18

Berilah dirimu diselamatkan

Fr. JohnAda seorang bapa sudah lama tidak mengaku dosa. Prinsip pribadinya adalah ia mengaku dosa langsung kepada Tuhan bukan melalui pastor karena pastor itu hanya manusia biasa saja. Pada suatu hari, ia bersama orang tua anak-anak para calon krisma diundang untuk datang ke Gereja dan mengikuti ibadat tobat bersama. Romo yang memimpin ibadat tobat sekaligus katekese kepada mereka semua tentang sakramen pengakuan dosa (tobat). Romo itu menjelaskan alasan-alasan mengapa kita harus mengaku dosa lewat seorang pastor. Romo itu menguti perkataan Tuhan Yesus ketika menampakkan diri-Nya kepada para murid: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh 20: 22-23). Kita mengaku dosa kepada Tuhan melalui pastor karena pastor itu sudah ditahbiskan, ia dicurahi dengan Roh Kudus saat ditahbiskan sehingga dengan kuasa Roh Kudus itu pastor atas nama Tuhan bisa mendengar dan melepaskan manusia dari dosa-dosanya. Sejak saat itu ia merasakan pencerahan yang luar biasa. Hari itu juga ia mengakui dosa-dosanya dan merasakan kerahiman Tuhan. Ia mengakui bahwa pertobatan dirasakannya ketika mendengar Sabda dan Sabda itu mengubah hidupnya.

St. Petrus dalam bacaan pertama membagikan pengalaman rohaninya bersama Yesus dan mengajak orang-orang Yahudi di Yerusalem untuk memberi diri mereka supaya diselamatkan Tuhan. Ia mengatakan bahwa kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus yang disalibkan menjadi Tuhan dan Kristus. Ia bukan manusia dari Nazaret tetapi karena ketaatan-Nya kepada Tuhan Allah maka Ia menjadi Tuhan dan Kristus. Perkataan Petrus ini membuat mereka terharu dan membuka hati mereka kepada pertobatan. Mereka bertanya: “Apakah yang harus kami perbuat?” (Kis 2:37). Petrus menjawab mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” (Kis 2:38-39).

Kisah ini menarik perhatian kita semua. Para murid tadinya ketakutan karena melihat sendiri Tuhan Yesus disalibkan. Kaum Yahudi khususnya para imam kepala dan tua-tua mengatakan bahwa Yesus menghujat Allah sehingga patut dihukum mati. Tetapi situasi ini berubah ketika Roh Kudus yang dijanjikan Tuhan Yesus sebagai paracleitos turun ke atas para rasul dan Bunda Maria. Mereka menjadi berani dan bijaksana untuk mewartakan Injil dan menghadirkan Yesus yang bangkit melalui kesaksian-kesaksian mereka. Semua kesaksian dan pengajara Petrus mengharukan hati mereka yang keras untuk menerima Yesus. Pertobatan pun terjadi di dalam diri mereka. Tuhan tetap bekerja untuk memberikan hidup baru kepada semua orang, asal mereka membuka telinga untuk mendengar Sabda-Nya.

Petrus melanjutkan kesaksian dan pengajarannya dengan mengajak mereka untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Ia juga menasihati mereka: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” (Kis 2:40). Pewartaan dan kesaksian hidup para rasul menarik perhatian orang-orang Yahudi di Yerusalem untuk bertobat. Mereka siap membuka diri kepada Tuhan untuk memperoleh hidup baru di dalam Kristus.

Di dalam bacaan Injil, kita mendengar kisah penampakan Yesus kepada Maria Magdalena. Ia datang ke kubur Yesus. Ia menangis sambil menjenguk ke dalam kubur tetapi hanya melihat makam kosong saja, tanpa Yesus. Ia hanya melihat dua malaikat berpakaian putih di dalam kubur itu. Maria menangis karena ia merasa kehilangan Tuhannya dan meminta kepada kedua malaikat itu petunjuk supaya ia bisa mengambil-Nya. Lihatlah bahwa figur Maria ditampilkan untuk orang-orang yang rasa memilikinya sangat tinggi dan berpikir bisa mengatasi semua persoalan dengan kekuatannya sendiri. Tuhan tetaplah menjadi andalan bagi kita untuk mengatasi seluruh persoalan hidup termasuk iman kita.

Tuhan Yesus sendiri mempunyai inisiatif untuk menunjukkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dialah yang memanggil: “Maria” dan Maria pun mengenal-Nya. Perjumpaan dengan Yesus yang bangkit mengubah sifat Maria Magdalena dengan rasa memiliki yang tinggi menjadi pribadi yang bersifat social. Ia pergi dan mewartakan Kristus yang bangkit dengan berkata: “Aku telah melihat Tuhan!” (Yoh 20:18) dan Dialah yang telah berbicara dengannya.

Orang yang memberi diri diselamatkan itu terbuka kepada Tuhan dan kehendak-Nya. Dialah yang memiliki inisiatif pertama untuk mengubah kehidupan manusia. Dia juga mengubah kehidupan anda dan saya saat ini. Bertobatlah dan berilah dirimu disucikan oleh Tuhan dalam pembaptisan. Keselamatan datang dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply