Uomo di Dio: Pergilah…

Permenungan: Mat. 10:7-15.

Pergilah…

Fr. JohnRekan-rekan Pria Katolik yang terkasih, pada suatu hari ada seorang pemuda bertanya kepada saya, apakah saya merasa bahagia dalam menghayati panggilan sebagai seorang pastor. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya masih merasa bahagia dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan karena Ia sudah memanggil, memilih dan mengutusku untuk melayani-Nya. Pemuda itu memandang saya dan mengatakan bahwa jawaban saya itu sangat meneguhkannya. Saya menduga bahwa pemuda itu sedang mencari jati diri dan masa depannya.

Sekarang ini saya juga mau bertanya kepada para Pria Katolik: “Apakah anda bangga sebagai pengikut Kristus?” Saya yakin bahwa banyak bahkan hampir semuanya mengatakan rasa bangganya sebagai pengikut Yesus Kristus. Kita semua sadar dan percaya bahwa hal mengikuti Yesus Kristus merupakan kehendak-Nya, bukan semata-mata keinginan kita sebagai manusia. Dialah Tuhan yang berjalan dalam lorong-lorong kehidupan manusia, memanggil dan memberi kuasa serta tanggungjawab untuk menjadi mitra-Nya dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa.

Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa supaya memilih para mitra kerja-Nya dengan tepat. Para Penginjil bersaksi bahwa pada waktu itu banyak orang berbondong-bondong mengikuti-Nya namun Ia hanya memilih dua belas orang sebagai rasul atau Utusan-Nya. Keduabelas rasul ini sebelumnya bekerja sebagai nelayan-nelayan sederhana di Danau Galilea, memungut cukai, bergrilia melawan penjajah Romawi. Mereka mulanya adalah penjala ikan yang sederhana, kini Tuhan Yesus memilih mereka untuk menjadi penjala manusia. Menjadi Penjala manusia berarti ikut terlibat mengusahakan kesejahteraan lahir dan bathin umat Tuhan. Artinya mereka tidak hanya mengetahui rumusan doa-doa tetapi sejahtera secara jasmani juga.

Apa yang khas dari para Utusan Tuhan ini? Kekhasan mereka terletak pada usaha untuk tetap bersatu dengan Tuhan. Tuhan Yesus memberi komando: “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” (Mat 10:7-8). Tuhan Yesus juga mengingatkan para murid untuk hidup sederhana supaya lebih fokus pada pelayanan Sabda dan sakramen-sakramen, mewartakan Injil kepada kaum miskin dan membebaskan kaum tertindas.

Saya tertarik dengan sebuah kalimat dalam bacaan Injil hari ini, dan berharap semoga memiliki kekuatan yang luar biasa bagi kita semua. Tuhan Yesus berkata: “Pergilah dan beritakanlah”. Perintah: “Pergilah” dan “beritakanlah” mengandaikan usaha dan kerja keras para Rasul untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah. Bagi Yesus, Kerajaan Allah bisa berkembang kalau kita para utusan-Nya mau keluar untuk mewartakan Injil, berani melawan arus dunia dan menembusi batas-batas yang sulit, bukan duduk dengan tenang dan menikmati kursi atau takhta. Perintah “Pergilah” membantu para Utusan Tuhan Yesus supaya memfokuskan perhatiannya kepada orang-orang yang lapar dan haus akan Kristus, melihat-wajah-wajah Kristus yang terpancar dalam diri setiap anggota keluarga, rekan kerja dan melayani mereka dengan sepenuh hati. hanya dengan cara ini, Kerajaan Allah akan berkembang.

Rekan-rekan Pria Katolik, pada hari ini anda juga ditantang untuk berani ber-eksodus. Berani keluar dari dirimu sendiri, dari teritorimu untuk pergi dan mewartakan Kristus dan Injil-Nya. Jadilah tanda dan pembawa kasih Allah dan damai-Nya bagi sesama. Jadilah Injil yang hidup bagi sesama dalam karya pelayananmu setiap hari. Pergilah dan wartakanlah Injil dengan sukacita. Percayakanlah dirimu hanya kepada Tuhan dan layanilah Dia dengan sukacita.

Doa: Tuhan, kami mohon semoga Engkau membantu kami untuk selalu siap sedia keluar dari diri kami supaya mewartakan Injil dengan sukacita. Amen.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply