Food For Thought: Crab mentality

Crab Mentality

P. John SDBCrab mentality atau mentalitas kepiting merupakan sebuah habitus yang dimiliki orang tertentu dalam masyarakat atau mungkin dalam diri kita sendiri. Para nelayan atau penduduk di pesisir pantai memiliki kebiasaan untuk menangkap kepiting dan memasukannya ke dalam ember plastik. Setiap kepiting hidup berusaha untuk keluar dari dalam ember. Mereka merangkak, naik ke atas permukaan ember, namun apa yang terjadi? Ketika tangan kepiting mencapai permukaan ember selalu ada kepiting lain yang menariknya sehingga ia terjatuh ke dalam dasar ember dan bergabung dengan yang lainnya. Setiap kepiting berperilaku demikian sehingga bernasib sama yaitu menjadi lauk yang lezat.

Perilaku hidup kepiting menguasai hidup sebagian orang. Dalam masyarakat atau kelompok, selalu ada orang yang bisa diandalkan sebagai pemimpin. Namun apa yang terjadi? Setiap orang yang dipercaya untuk menjadi pemimpin, selalu saja ada orang lain yang ingin menjatuhkannya. Ada orang yang mencari-cari kesalahan dan mau mempersalahkannya.

Di Republik ini banyak orang bermentalitias kepiting. Ketika ada masalah ekonomi global orang menyoroti kinerja presiden dan para pembantunya. Orang yang menyorotinya justru merupakan wakil rakyat. Padahal lembaga eksekutif dan legislatif adalah mitra kerja bukan musuh. Di Jakarta selalu ada banjir dan macet, dan yang dipersalahkan adalah Gubernur. Orang yang banyak omong adalah anggota dewan yang sudah lebih dari satu periode, melebihi kepemimpinan Gubernur. Ada yang tidak beres di sini!

Tuhan Yesus mengalami hal yang mirip. Ketika Ia berkeliling dan berbuat baik, ada orang-orang tertentu yang mencari kesalahan-Nya secara manusiawi. Misalnya, ketika Ia mengusir setan dalam diri seseorang, Ia dikatakan bersekongkol dengan penghulu setan (Belzebul). Ada orang yang meminta tanda dari-Nya untuk membuktikan kuasa ilahi-Nya. Yesus tidak menunjukkan tanda, tetapi menyadarkan mereka untuk mengimani-Nya sebagai Tuhan. Apakah anda memiliki crab mentality?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply