Food For Thought: Kita lebih dari Pemenang

Karena kita lebih dari pemenang!

P. John SDBPermenungan pada akhir hari ini tentang kasih dan kerahiman Tuhan. Pikiran saya tertuju pada topik yang kami diskusikan pada siang hari dengan beberapa teman yaitu teror politik. Menjelang pemilihan kepala daerah mendatang, mungkin ada kejadian-kejadian, bukan hanya demo anarkis, juga teror-teoror tertentu untuk menakut-nakuti masyarakat. Setelah beberapa jam muncul berita tentangi pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda, mengakibatkan lima orang terluka, empat di antaranya masih balita. Pelakunya adalah Jo bin Muhammad Aceng Kurnia (32), mantan napi kasus teror bom Utan Kayu Jakarta Maret 2011.

Saya menggelengkan kepala dan mengatakan dalam hati bahwa kata-kata Tuhan Yesus dalam Injil hari ini benar (Luk 21:5-19). Dia berbicara tentang akhir zaman dengan berbagai tanda-tanda zaman. Salah satunya adalah: “Kamu akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Ini adalah kesempatan bagimu untuk bersaksi” (Luk 21: 12-13). Kita bersaksi bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sudah menderita, wafat dan bangkit dengan mulia. Tuhan Yesus meminta supaya kita bertahan dalam penderitaan dan kemalangan karena “tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang” (Luk 21:18). Kalau kita bertahan berarti kita memperoleh hidup. Inilah kemartiran Kristiani.

Apa yang harus kita lakukan? St. Paulus mengatakan bahwa kita lebih dari pemenang (Rm 8:37). Yesus sendiri akan meletakkan kata-kata hikmat-Nya pada lidah kita (Luk 21:15). Kita tetap merasa bahagia meskipun dicela, dianiaya, difitnah karena nama Yesus (Mat 5:11). Mari kita saling menguatkan dan bertahanlah dalam derita. Upahmu besar di surga.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply