Food For Thought: Seorang ayah yang hebat

The power of a loving father

Saya terpesona dengan sosok seorang ayah yang terbaik hari ini. Ia memiliki seorang bayi berusia tiga bulan. Istrinya meninggal dunia sebulan setelah melahirkan anaknya maka kini beliau bertindak sebagai single parent. Ia menidurkan anaknya di kursi di sampingnya di dalam mobil, membawa semua peralatan untuk merawat bayi di dalam mobilnya. Ia dengan bangga mengatakan: “Sekarang saya bertindak sebagai ayah dan ibu bagi bayi ini”. Mulanya ia merasa sulit tetapi sekarang sudah terbiasa untuk merawat anak putera sulungnya ini. Saya membayangkan bahwa kasih sang ayah ini akan merembes masuk dalam kehidupan sang bayi dan akan menjadi anak yang terbaik karena merasakan kasih seorang ayah.

Sabda Tuhan hari ini juga membantu saya untuk merenung tentang kuasa kasih dari seorang ayah. Penulis Kitab Kejadian mengisahkan tentang saat-saat terakhir dari Yakub. Pada waktu itu ia berkata: “Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.” (Kej 49:1). Sosok Yakub muncul di sini sebagai pemersatu semua anak-anaknya. Kita mengenal dua belas anak laki-laki dan seorang anak perempuan Yakub yaitu Ruben (Kej 29:32), Simeon (Kej 29:33), Lewi (Kej 29: 34), Yehuda (Kej 29:35), Dan (Kej 30:6), Neftali (Kej 30: 8), Gad (Kej 30:11), Asher (Kej 30: 13), Ishakar (Kej 30: 18), Zebulon (Kej 30: 20), Dina (seorang anak perempuan, Kej 30:21), Yusuf (Kej 30:24), Benyamin (Kej 35:18). Ketigabelas anak ini datang mendekati sang ayah untuk mendengar petuah-petuah terakhir sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Hal yang menarik perhatian kita adalah mereka diarahkan untuk berkumpul dan mendengar. Biasanya kakak beradik berkumpul pasti seru dan susah mendengar satu sama lain. Tetapi kisah ini membuka wawasan kita untuk melihat betapa pentingnya berkumpul bersama sebagai saudara dan saling mendengar satu sama lain, dimulai dengan mendengar ayah mereka. Yakub memfokuskan perhatian mereka kepada Yehuda, nama ini berarti bersyukur. Lea ibundanya berkata: “Sekali ini aku akan bersyukur kepada Tuhan” (Kej 29:35). Yehuda akan mengikuti apa yang dinubuatkan Yakub ayahnya di masa depan.

Dalam bacaan Injil, Matius menampilkan sosok-sosok penting dalam silsilah Yesus. Hanya ada empat wanita yang disebutkan, selebihnya adalah sosok-sosok para ayah yang hebat. Sebut saja Abraham dan Daud. Kedua sosok ini mewakili para ayah yang hebat dalam silsilah Yesus. Mereka serba kekurangan, Abraham juga pernah berbohong, Daud sering jatuh dalam dosa. Namun mereka tetaplah ayah yang hebat karena mereka tahu diri sebagai orang berdosa dan berani untuk memohon ampun dari Tuhan.

Kita butuh sosok ayah dan ibu yang hebat! Mereka yang pernah jatuh dalam dosa tetapi berani bangkit dan memohon ampun dari Tuhan. Hanya dengan sikap seperti ini, orang itu benar-benar menunjukkan dirinya sebagai orang beriman yang berkualitas.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply