Food For Thought: HTM

HTM

Saudari dan saudara terkasih, saya memberi judul Food For Thought hari ini berjudul HTM. Mungkin anda bingung, dan bingung itu penting dan harus karena anda masih manusia. HTM itu kepanjangannya Homili Tujuh Menit. Ide ini semakin dipopulerkan oleh Paus Fransiskus. Ia sangat concern dengan homili yang harus diberikan oleh para awam, diakon, imam dan uskup dalam anjuran apostoliknya ‘Evangelii Gaudium’ dalam bentuk singkat, padat, jelas dan tepat selama tujuh menit hingga sepuluh menit. Bagi Paus Fransiskus, homili itu bukanlah wacana biasa, bukan konferensi atau pelajaran, tetapi lebih merupakan cara untuk melanjutkan “dialog yang telah dibuka antara Tuhan dan umat-Nya, sehingga umat menemukan kepuasan dalam kehidupan.”

Paus Fransiskus juga mengatakan: “Siapa pun yang memberikan homili harus sadar bahwa mereka tidak melakukan hal mereka sendiri, mereka berkhotbah, memberikan suara kepada Yesus, mengkhotbahkan Dunia Yesus,” sebab itu homili “harus dipersiapkan dengan baik, dan harus singkat!” Ia mendasarkan diri pada pengalaman nyata di dalam Gereja pada saat misa sedang berlangsung: “Berapa kali kita melihat orang tidur selama homili, atau mengobrol di antara mereka sendiri, atau di luar merokok?” Ini adalah sebuah realitas yang tidak dapat kita pungkiri. Maka Paus Fransiskus mengatakan bahwa Homili dipersiapkan dengan baik dan disampaikan dalam waktu tujuh menit dan maksimum sepuluh menit.

Pada hari ini Tuhan mengajak kita untuk masuk dalam pengalaman rohani tentang sabda Tuhan. Pada zaman dahulu khususnya zaman Ezra dan Nehemia memang sangat berbeda. Orang-orang barusan kembali dari Babilonia dan sangat merindukan kata-kata dari Tuhan. Sebab itu mereka dengan penuh devosi mendengar Ezra membaca dan menjelaskan Sabda selama setengah hari. Umat yang hadir begitu khusuk, berlutut dan sujud menyembah, sesekali mengatakan Amin sambil mengangkat tangannya. Pada zaman Yesus, Ia tampil dan membacakan dari gulungan kitab nabi Yesaya. Setelah membacanya, Ia memberi homily singkat tidak lebih dari satu menit: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” (Luk 4:21). Hanya satu kalimat Homili Yesus tetap sangat menarik karena perikop dibaca dengan jelas dan satu kalimat homili-Nya membuat semua mata tertuju kepada-Nya dan mereka sangat terpesona kepada Pribadi dan kata-kata Yesus.

Hari ini saya belajar untuk melakukan tugas dan pelayanan saya sebagai seorang imam. Saya harus semakin rajin membaca, merenungkan dan melakukan Firman sehingga apa yang saya wartakan dalam homili saya dapat tepat sasaran dan mengubah hidup sesama khususnya umat yang saya layani. HTM haruslah menjadi program hidupku. Paus Fransiskus mengatakan bahwa homili itu tidak hanya singkat tetapi menjadikan Yesus sebagai pusat homili, bukan sesuatu atau seorang yang lain. Yesus sendiri yang akan mengubah hidup manusia. Terima kasih Tuhan untuk pengalaman rohaniku hari Minggu ini.

P. John Laba, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply