Food For Thought: Diksi

Kekuatan kata-kata

Edgar Allan Poe (1809-1845) adalah seorang penyair, penulis dan pengkritik dari Amerika Serikat. Ia pernah berkata: “Kata-kata memiliki kekuatan untuk mengesankan pikiran tanpa menyempurnakan ketakutan dari kenyataan mereka.” Saya sepakat dengan perkataan beliau bahwa setiap kata itu memiliki kekuatan tersendiri. Dalam masyarakat sosial, kita sering mendengar sosok tertentu mengucapkan kata ‘diksi’ atau ‘pilihan kata’ dalam mengomentari suatu fenomena yang terjadi. Misalnya diksi yang dipakai untuk menggambarkan figur public secara negatif pasti akan mempengaruhi cara pandang orang lain. Diksi yang dipakai dalam hoax tertentu pasti akan meyakinkan orang-orang tertentu untuk membenci orang yang menjadi tujuan hoax tersebut. Diksi yang baik akan membangun citra positif kepada sosok public tertentu.

Sebenarnya diksi itu penting untuk membangun sebuah komunikasi yang lebih baik. Lawrence G. Lovasik (1913-1986) adalah seorang Motivator dan Konselor Kerohanian. Ia pernah berkata: “Kata-kata yang baik memiliki daya kreatif, kekuatan yang membangun hal-hal mulia, dan energi yang menyiramkan berkat-berkat kepada dunia.” Artinya bahwa dunia kita haruslah diisi dengan diksi yang baik, yang kreatif sehingga dapat membangun dunia ini menjadi lebih baik lagi. Diksi negatif hanyalah membawa orang ke titik ekstrim yang menyesatkan, memperlebar jurang pemisah akibat issue SARA. Padahal Tuhan menghendaki persekutuan bukan pemecahan.

Saya sangat terinspirasi akan perkataan penulis kitab Putra Sirakh. Ia menulis: “Jangan memuji seseorang sebelum ia berbicara, sebab justru bicaralah batu ujian manusia.” (Sir 27:7). Kadang orang memuji berdasarkan penglihatan lahiria dan lupa bagian innernya. Ketika seseorang membuka mulutnya, mendengar setiap diksinya lalu kita mengerti siapakah orang itu sebenarnya. Apakah orang itu baik dan dapat dipercaya? Silakan dengarkanlah perkataannya. Apakah orang itu tidak baik dan sulit untuk dipercaya? Dengarlah dengan saksama semua perkataannya dan anda akan terbantu untuk mengerti dan menerima sesama apa adanya. Diksi atau pilihan kata adalah gambaran suasana batin dan pikiranmu.

Saya mengakhiri Food For Thought ini dengan mengutip perkataan Tuhan Yesus hari ini: “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Luk 6:45). Pikirkanlah setiap diksi yang keluar dari mulutmu menggambarkan anda sebagai pribadi yang baik atau jahat. Silakan berefleksi dan selamat hari Minggu.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply