Food For Thought: Jangan lelah berbuat baik

Jangan lelah berbuat baik

Saya tertarik dengan sebuah doa singkat di dalam Kitab Mazmur. Misalnya, dalam Mazmur 115:1 dikatakan: “Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!” Nama Tuhan patut disembah dan dimuliakan sebab kudus adanya. Kadang-kadang masih ada orang yang mempermainkan nama Tuhan atau menyebut nama Tuhan tidak dengan hormat. Ini tentu sangat disayangkan sebab orang tidak menghormati kekudusan Tuhan sebagai pribadi.

Satu hal yang menarik perhatianku pada hari ini adalah bahwa Tuhan adalah sumber segala kebaikan. Nilai-nilai umum kebaikan seperti kejujuran, kerja cerdas, ketelitian, kesetiaan dalam melayani dan lainnya berasal dari Tuhan. Manusia hanya melakukan apa yang harus dilakukannya. Manusia adalah hamba Tuhan yang selalu siap untuk melayani. Mengapa demikian, sebab Tuhan sendiri lebih dahulu melayani dan berbuat baik kepada kita.

Kita perlu berbuat baik sebab perbuatan baik itu akan kembali lagi kepada kita. Kalau kita berbuat baik janganlah diketahui semua orang sehingga yang ada hanya terang dan kasih serta kebaikan Tuhan. Pada zaman ini orang berbuat baik pasti sangat cepat diketahui orang lain. Tangan kirinya memberi tangan kanannya mengambil foto. Dalam waktu singkat semua sahabat di dunia maya sudah mengetahui perbuatan baik. Nah di sini terjadi pertentangan: berbuat baik dan popularitas. Lebih baik berbuat baik dan tidak diketahui orang lain daripada berbuat baik dan diketahui semua orang. Tuhan Yesus berkata: “Akan tetapi, ketika kamu memberi sedekah, jangan biarkan tangan kirimu mengetahui apa yang tangan kananmu lakukan.” (Mat 6:30).

Nabi Yesaya benar ketika mengingatkan bangsa Israel yang barusan kembali dari Babilonia. Ia berkata: “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu.” (Yes 58:7-8). Saling berbagi adalah tanda kebaikan yang kita lakukan bagi sesama dan sebenarnya itu kita lakukan bagi Tuhan sebagai sumber kebaikan (Mat 25:40). Perbuatan baik ini merupakan tanda bahwa kita mewujudkan harapan Tuhan untuk menjadi garam dan terang di dunia ini. Kita menunjukkan wajah Allah yang penuh kebaikan di dalam diri Yesus Kristus. Jangan lelah berbuat baik.

RP. John Laba, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply