Homili 20 Mei 2020

Hari Rabu, Pekan ke-VI Paskah
Kis. 17:15,22-18:1
Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd
Yoh. 16:12-15

Merenungkan Kuasa Roh Kudus

Seorang sahabat mengatakan: “Untung ada Roh Kudus!” Perkataan ini muncul sebagai ungkapan hati dan rasa syukurnya kepada Tuhan Allah Tritunggal Mahakudus karena sebuah berkat istimewa yang diterimanya saat mengikuti sebuah ujian. Ia merasa belum siap untuk mengikuti ujian namun ia percaya bahwa Tuhan menyertainya. Allah Roh Kudus membuka pikirannya sehingga dia berhasil dengan baik. Dari perkataan sahabat ini kita dapat memahaminya bahwa tanpa Roh Kudus, dia, saya dan anda, kita semua tidak memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu. Hal yang sudah diungkapkan oleh Yesus sendiri yakni ‘Terlepas dari Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa’ (Yoh 15:5). Roh Kudus memiliki kuasa untuk membaharui hidup kita supaya lebih layak dan pantas sebagai anak-anak Allah.

Pada hari ini kita mendengar kelanjutan kisah Yesus dalam Injil Yohanes. Ia menyampaikan amanat perpisahan kepada para murid-Nya sebelum meninggalkan mereka semua dan kembali kepada Bapa. Dia lebih memfokuskan perhatian kita semua pada sosok Pribadi Allah Roh Kudus. Dia menyebut-Nya sebagai Penghibur, Paraclitus, Roh Kebenaran, Pembela kita. Sang Penghibur ini tidak akan membiarkan kita sendirian sebab Ia mengajar dan mengingatkan segala sesuatu yang sudah dilakukan Yesus di dunia ini. Semua pekerjaan yang sudah dilakukan Yesus adalah pekerjaan Bapa maka tugas kita adalah percaya pada pekerjaan-pekerjaan itu. Roh Kebenaran atau sang Penghibur juga akan bersaksi tentang Yesus dan dari situ kita dipanggil untuk menjadi saksi-saksi Kristus yang benar. Roh Kebenaran yang sama menginsafkan dunia supaya dunia sadar akan dosa, kebenaran dan penghakiman.

Selanjutnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak hal yang mau disampaikan-Nya kepada para murid, tetapi mereka belum dapat memahaminya sebab Roh Kebenaran belum datang dan membuka pikiran mereka untuk memahami Yesus sang Putera dan Bapa di Surga. Pada saat yang tepat Roh Kebenaran akan datang untuk memimpin para murid dan Gereja ke dalam seluruh kebenaran. Mengapa seluruh kebenaran? Karena Roh Kebenaran tidak berkata-kata dari diri-Nya sendiri. Segala sesuatu yang Dia dengar dari Bapa dan Putera akan disampaikan dengan terus terang, bahkan hal-hal yang akan datang juga disampaikan supaya orang dapat memahaminya. Di samping memimpin kepada kebenaran, Roh Kebenaran juga akan memuliakan Yesus sang Putera di hadapan manusia. Ia memuliakan Yesus sebab Ia tidak berbicara dari diri-Nya sendiri tetapi semua yang sudah dikerjakan dan diajarkan Yesus. Ini adalah sebuah kesaksian yang menginsyafkan kita semua.

Tuhan Yesus pada akhirnya bersaksi tentang keutuhan atau kesatuan Allah Tritunggal Yang Mahakudus. Ia berkata: “Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.” (Yoh 16:15). Yesus pernah mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:31). Dia adalah Sabda yang keluar dari mulut Bapa dan menjadi daging (Inkarnasi). Inkarnasi terjadi karena Roh Kudus. Penginjil Lukas bersaksi tentang khabar sukacita, di mana Malaikat Gabriel berkata kepada Maria: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” (Luk 1:35). Roh Kudus yang satu dan sama membangkitkan Yesus dari kematian. Berkaitan dengan ini, St. Paulus mengatakan: “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Rom 8:11). Maka benar kata Yesus, siapa yang berdosa melawan Roh Kudus tidak akan memperoleh pengampunan (Mat 12:31-32).

Pada hari ini kita merasa dikuatkan dan diteguhkan karena Tuhan Yesus mengantar kita untuk mengenal Allah yang kita Imani. Tuhan Allah sungguh ada dan hidup. Dialah Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putera dan Roh Kudus. Kita mengenal Allah sebagai Bapa yang mengutus Roh Kudus melalui Yesus Putera-Nya. Ini adalah ajaran Yesus yang menyatu dengan Bapa dalam Roh Kudus.

Allah Tritunggal Mahakudus telah memampukan Paulus dalam perjalanan dan karya misionernya. Ada banyak kesulitan dan tantangan dalam pewartaan Paulus dan rekan-rekannya. Pada saat Paulus berdiri di atas Areopagus dan mewartakan imannya akan Allah Tritunggal Mahakudus kepada orang-orang Atena. Semua orang tertegun dengan pewartaan Paulus namu ketika Ia mengatakan tentang Paskah Kristus, khususnya bahwa Yesus wafat dan bangkit dari kematian maka orang-orang meninggalkannya. Mereka berkata: “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” (Kis 17:32). Hanya ada Dionisius dan Damaris yang setia kepada Paulus. Paulus tidak putus asa meskipun dia harus meninggalkan Atena menuju Korintus.

Dalam hidup kita, ada saja pengalaman kegagalan dalam karya-karya kita. Banyak kali kita setia melayani dan kiranya pelayanan-pelayanan itu menyentuh kehidupan orang yang kita layani. Namun sayang sekali karena hanya sedikit saja ‘Dionisius dan Damaris’ yang mau mengapresiasi karya dan pelayanan kita. Apakah kita harus putus asa dan tidak melayani? Tidak. Teruslah melayani sebab semua yang kita lakukan adalah pekerjaan Tuhan Allah Tritunggal Mahakudus. Kita melayani Tuhan sebagai tanda kasih setia kita kepada-Nya. Maka kita butuh Roh Kudus dan kuasa-Nya untuk memampukan kita sebagai abdi Tuhan yang sejati.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply