Food For Thought: Memanggil Malaikat

Panggillah malaikatmu!

Pada malam hari ini saya membaca kembali beberapa tulisanku tentang Don Bosco, Pendiri Kongregasi kami. Saya menemukan sebuah kutipan perkataannya ini: “When tempted, invoke your Angel. He is more eager to help you than you are to be helped! Ignore the devil and do not be afraid of him: He trembles and flees at the sight of your guardian Angel” (Ketika anda jatuh ke dalam godaan, panggilah Malaikatmu. Ia lebih bersemangat untuk menolongmu dari pada hanya sekedar keinginan untuk ditolong. Abaikanlah iblis dan jangan takut kepadanya. Ia tentu akan gemetar dan melarikan diri saat melihat malaikat pelindungmu). Don Bosco biasanya mengatakan hal ini untuk mengingatkan orang-orang muda betapa pentingnya memiliki malaikat pelindung. Orang-orang muda memang masih labil dan butuh pertolongan dari orang-orang dewasa.

Don Bosco memiliki gaya Pendidikan berbasis asrama dan menerapkan sebuah system Pendidikan yang dikenal dengan nama sistem preventif. Sistem ini memiliki tiga pilar penting yaitu akal budi, cinta kasih dan iman. Satu hal yang penting dalam sisitem Pendidikan Don Bosco adalah asistensi, di mana selalu ada orang muda yang menjadi leader atau para Salesian yang hadir secara aktif di tengah-tengah kaum muda supaya menolong mereka menjadi orang muda yang terbaik. Itu sebabnya dalam Pendidikan berbasis asrama selalu ada asisten yang melakukan asistensi bagi kaum muda yang lain. Sang asisten ini berlaku sebagai malaikat pelindung yang menjaga, mengarahkan dan menggembalakan kaum muda. Don Bosco mengatakan kepada kaum muda: “Kalian boleh melompat dan berteriak asal jangan berbuat dosa. Nah, asistensi yang aktif itu perlu dan harus supaya menyelamatkan orang-orang muda supaya jangan jatuh ke dalam dosa.

Kita semua terpanggil menjadi malaikat pelindung atau dalam bahasanya Don Bosco: asistensi. Orang tua, pendidik, dan siapa saja dapat menjadi malaikat pelindung yang mendampingi, melindungi, menjaga dan menggembalakan anak-anak. Ini adalah peran malaikat pelindung bagi manusia. Kita semua bisa menjadi malaikat pelindung yang menyerupainya. Kita bisa membawa sesama ke jalan yang benar supaya mendekat kepada Tuhan.

Saya mengakhiri refleksi ini dengan mengutip doa kepada Malaikat pelindung:

Malaikat Allah, Engkau diutus oleh Allah untuk melindungi umat-Nya dan menghantar mereka ke tempat yang telah ditentukan oleh-Nya. Ya malaikat pelindungku, aku bersyukur kepada Allah, karena Dia sendiri berkenan mengutus Engkau mendampingi dan melindungi aku. Engkau telah diberikan kepadaku sebagai anugerah Allah yang khusus sejak saat paling awal adanya aku, ketika jiwaku tercipta oleh kasih dan kuasa Allah yang Mahakuasa. Sudilah Engkau melindungi aku terhadap semua yang membahayakan diriku, bila bahaya itu sudah dekat, sudilah Engkau melawannya demi keselamatanku, sedangkan kalau bahaya itu masih jauh, bimbinglah aku menempuh jalan lain yang lebih aman. Semoga Engkau selalu mengingatkan aku akan kebaikan dan jangan merelakan aku melakukan hal-hal yang kurang berkenan pada Allah. Malaikat yang terkasih, dampingilah aku dalam setiap kegiatanku pada hari ini.

Kalau aku menghadapi godaan, mohonkanlah kekuatan dari Allah agar aku tidak goyah dan kalau aku jatuh ke dalam dosa, sudilah Engkau membimbing aku untuk bertobat. Lindungilah aku dalam ketenangan dan jagalah aku bila aku tidur, sudilah Engkau memberikan kekuatan bila aku lemah. Doakanlah aku selalu, agar dapat mengamalkan hidup kristen dengan tulus hati. Mohonkanlah aku rahmat Allah agar aku mampu menjadi pewarta kabar gembira, seperti Malaikat Gabriel dan penumpas kejahatan seperti Malaikat Mikhael. Ya Malaikatku, semoga aku selalu mengikuti bimbingan-Mu dan bersama Engkau perkenankanlah aku selalu melambungkan pujian serta syukur kepada Allah dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kita. Amin.

Tuhan memberkati kita semua.

PJ-SDB