Homili 16 Desember 2020

Hari Rabu, Pekan Adventus III
Yes. 45:6b-8,18,21b-25
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14
Luk. 7:19-23

Mukjizat itu sungguh nyata

Pada hari ini kita memulai hari pertama novena menjelang hari Natal 2020. Dalam bacaan Injil kita mendengar sebuah perkataan Yesus: “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Luk 7:23). Maka pada hari pertama baiklah kita memohon anugerah kebahagiaan dari Tuhan. Inilah doa yang bisa kita doakan di hari pertama Novena Natal (16 Desember): “Ya bayi Yesus yang mungil, Engkaulah Tuhan kami. Kami mohon kepada-Mu, penuhilah hati kami dengan sukacita-Mu! Kami menyadari bahwa kelahiran setiap anak di dalam keluarga selalu membawa kegembiraan, maka anugerakanlah kegembiraan yang sama ke dalam keluarga-keluarga kami. Semoga melalui kelahiran-Mu, ya sang Penyelamat kami, kami pun ikut merasakan kegembiraan dalam hidup kami masing-masing. Kami memanjatkan doa ini dalam persatuan dengan Maria, ibu-Mu, demi kebahagiaan yang lebih besar bagi semua keluarga di dunia pada hari Natal nanti. Kami juga berdoa untuk intensi kami masing-masing, kiranya Engkau mengabulkannya.”

Sambil kita memfokuskan perhatian kita pada novena Natal, Tuhan Yesus menyapa kita dalam Injil hari ini untuk tetap percaya bahwa Maukjizat itu sungguh nyata. Dikisahkan oleh Penginjil Lukas bahwa pada waktu itu Yohanes Pembaptis menyuruh dua orang murid-Nya untuk bertanya kepada Yesus tentang jati diri-Nya. Pertanyaan mereka sangatlah sederhana kepada Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” (Luk 7:19). Tuhan Yesus tidak menjawab secara langsung bahwa Dialah yang dimaksudkan. Ia mengekspresikan diri sambil menjelaskan diri-Nya di hadapan banyak orang.

Apa yang dikatakannya kepada Yesus? Penginjil Lukas berkisah: “Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.” (Luk 7: 21). Mukjizat itu sungguh nyata. Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari sakit penyakit mereka. Dan terjadilah bahwa orang-orang itu disembuhkan oleh kuasa Yesus, sang Mesias. Maka Lukas juga bersaksi lebih lanjut: “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Luk 7:22-23). Semua yang disebutkan di sini adalah wujud nyata dari sebuah mukjizat. Mukjizat itu sungguh nyata di dalam hidup ini.

Mukjizat itu ada dan sungguh nyata. Mungkin ada yang tidak percaya tentang mukjizat Tuhan tetapi saya sungguh percaya akan adanya mukizat Tuhan dan kuasa kasih-Nya. Pada masa Novena Natal ini semoga kita berbahagia, semoga kita saling tegur sapa sebagai tanda persekutuan dan persaudaraan. Semoga selalu ada sukacita di dalam hidup kita masing-masing karena Mukjizat itu sungguh nyata.

PJ-SDB