Homili 4 Januari 2021

Hari Senin, Setelah penampakkan Tuhan
1Yoh 3:22-4:6
Mzm 2:7-8.10-11
Mat 4:12-17.23-25

Bertobatlah!

Masa pandemi tetap berlanjut meskipun kita sudah berada di awal tahun 2021. Kalau kita boleh melihat masa lalu kita sekurang-kurangnya tiga kata ini menguasai hidup kita. Ketiga kata itu disingkat menjadi BEJ. Apa itu BEJ?

Kata Pertama B, dari kata Blame. Blame adalah sebuah kebiasaan buruk di mana pribadi tertentu selalu menyalahkan lingkungan, orang di sekitar, negara bahkan pemimpinnya sendiri. Dalam masa pandemi ini, berapa kali kita mempersalahkan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan hidup kita? Banyak orang bertanya-tanya: “Kalau Tuhan itu Mahabaik, mengapa pandemi selama satu tahun terakhir ini belum berakhir juga? Mengapa orang-orang baik seperti pada dokter menjadi ‘martir’ karena menyelamatkan sesama? Lalu dengan mudahnya kita mempersalahkan Tuhan.

Kata kedua, E dari kata Excuse. Kata ini berkaitan dengan sikap pribadi tertentu yang selalu mencari banyak alasan. Excuse dapat menjadi sebuah kebiasaan yang ada di dalam diri kita, tanpa kita menyadarinya. Betapa lemahnya hidup kita di hadirat Tuhan dan sesama sehingga selalu mencari alasan-alasan tertentu.

Kata ketiga, J dari kata Justify. Ada sebuah kebiasaan di mana kita mudah sekali menghakimi sesama kita. Pikirkanlah bahwa dalam sehari kita berkarya, berapa kali kita itu menjadi pribadi yang merasa diri paling sempurna sehingga mudah menghakimi orang lain. Maka Blame, Excuse dan Justify (BEJ) selalu ada dan mudah untuk hadir dalam hidup kita. Kita seharusnya mengawali tahun baru 2021 dan masa lanjutan pandemi ini dengan anti BEJ. Apa untungnya BEJ dalam hidupmu? Jawabannya, tidak ada untungnya! Maka butuh pertobatan yang radikal

Saya teringat pada William Shakespeare (1564-1616). Beliau pernah berkata: “Akuilah diri Anda pada surga; bertobatlah dari apa yang sudah lalu; hindari apa yang akan terjadi.” Sebuah nasihat yang begitu indah dan layak untuk kita renungkan bersama. Bahwa kita pun di masa pandemi ini sangat membutuhkan pertobatan yang radikal. Maka sepakat dengan Shakespeare dengan kutipan di atas. Tentu kutipan ini memang sederhana namun sangat menginspirasi kita untuk bertobat.

Tuhan Yesus memulai penampilan perdana-Nya dengan menyerukan pertobatan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat 4:17). Kita juga memulai awal tahun 2021 ini dengan melakukan seruan Yesus untuk bertobat. Apakah kita dapat bertobat dari BEJ yang selalu kita lakukan dalam hidup? Apa untungnya kita selalu BEJ terhadap sesama? Bukankah kita harus mengakui diri sebagai orang berdosa dan bertobat. Pertobatan yang radikal mengantar kita untuk mengenal Allah sebagai sumber kerahiman. Hari ini renungkanlah perkataan Tuhan Yesus ini: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”

Tuhan Yesus memberkati,

P. John Laba, SDB