Pokok-Pokok Pemikiran Bacaan Liturgi 15 Maret 2023

Hari Rabu Pekan III Prapaskah
Ul. 4:1,5-9
Mzm. 147:12-13,15-16,19-20
Mat. 5:17-19

Tema: Tuhan memurnikan hidup manusia

Bacaan pertama: Ul. 4:1,5-9
• Musa adalah sosok yang dipakai Tuhan untuk membantu keselamatan bangsa Israel. Semua perkataan dari Tuhan yang berisi peraturan dan ketetapan diberikan Tuhan melalui Musa. Peraturan dan ketetapan diberikan Tuhan melalui Musa. Bangsa Israel bertugas untuk mendengar dan melakukannya di dalam hidup dan dapat masuk ke tanah terjanji.
• Umat Israel diharapkan untuk melakukan perintah dan ketetapan dari Tuhan dengan SETIA. Mengapa perlu kesetiaan? “Sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.” (Ul 4:6).
• Umat Israel diingatkan supaya jangan mudah lupa pada hukum dan ketetapaan dari Tuhan. Apa yang dilihat patut diingat dan diteruskan secara turun temurun.
• Allah tetaplah menjadi tokoh utama dalam menyelamatkan bangsa Israel
• Masa prapaskah merupakan masa pemurinian atau purifikasi. Kita semua diingatkan untuk kembali kepada Tuhan dengan mengingat Sabda Tuhan yang berisi peraturan
dan ketetapan serta hukum kasih.
• Kita perlu sosok pemimpin, pendamping untuk mendekatkan kita dengan Tuhan.
Musa menjadi sosok inspiratif bagi kita untuk menolong seama dengan membawa mereka kepada Tuhan.

Bacaan Injil: Mat. 5:17-19
• Tuhan Yesus dalam kotbah dibukit mengingatkan akan hukum baru yakni hukum kasih. Ucapan Sabda bahagia dan penjelasannya membantu kita untuk bertumbuh lebih mengasihi Tuhan dan sesama
• Tuhan Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat dan Kitab para nabi. Ia datang untuk melengkapi atau menyempurnakannya.
• Tuhan Yesus tidak meniadakan: “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” Iota adalah satu bagian dari abjad Bahasa Ibrani yang kecil seperti tanda apostrofi di atas sebuah kata.
• Konsekuensinya: siapa yang meniadakan atau salah mengajarkan hukum Taurat maka dia akan menduduki tempat yang paling rendah. Sebaliknya, siapa yang mengajarkan dan melakukannya akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan surga.
• Yesus menunjukkan diri-Nya kepada para murid sebagai sosok yang membawa keselamatan, damai dan kasih Tuhan yang paling sempurna.

Hubungan bacaan pertama dan bacaan Injil:
• Musa dan Yesus menjadi sosok yang selalu dihubungkan satu sama lain. Yesus sebagai Musa baru. Meskipun keduanya tentu berbeda. Musa juga melawan Tuhan sehingga tidak masuk ke tanah terjanji. Yesus adalah Anak Allah yang membawa kita kepada kehidupan abadi sebagai tujuan tanah terjanji kita yakni surga.
• Baik Yesus dan Musa sama-sama menjadi utusan Tuhan untuk dapat menghayati hukum dan ketetapan atau peraturan dari Tuhan demi keselamatan. Umat perjanjian Lama masuk tanah terjanji, Gereja atau pengikut Kristus masuk ke Surga.
• Hukum, peraturan dan ketetapan adalah pembimbing, guidelines atau rambu-rambu bagi kita uhtuk berjalan di jalan Tuhan.
• Gereja saat ini membutuhkan gembala berbau domba yang membawa umat kepada Tuhan bukan kepada dirinya sendiri.
• Masa prapaskah harus membuat kita bertumbuh menjadi kudus.

P. John Laba, SDB