Homili Hari Raya Santa Maria Bunda Allah 2015

Hari Raya Santa Maria Bunda Allah
Bil 6:22-27
Mzm 67:2-3.5.6.8
Gal 4:4-7
Luk 2:16-21

Tuhan memberkati dan melindungi engkau

Fr. JohnSejak semalam hingga sepanjang hari ini saya mendapat banyak ucapan selamat ulang Tahun Baru 2015 dari keluarga, kerabat, konfrater dan para sahabat kenalan. Dari semua ucapan itu saya tertarik dengan ucapan selamat dari seorang sahabat yang mengutip Eleanor Roosevelt yang pernah berkata begini: “The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.” (Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada impian-impian mereka yang indah). Saya pernah mendengar perkataan Roosevelt ini sebelumnya dan saya merasa bahwa kata-kata bijak ini menyadarkan saya untuk memulai tahun 2015 ini dengan impian-impian yang indah, peluang-peluang yang bagus yang akan lewat di depan kehidupan saya harus saya tangkap. Namun semuanya ini akan berhasil kalau saya menyerahkan masa depan sepanjang tahun 2015 ini kedalam tangan Tuhan.

Permenungan saya berlanjut pada sapaan-sapaan kasih Tuhan pada hari ini dalam Kitab Suci. Ketika bangsa Israel bergumul di padang gurun, Tuhan memberikan jaminan keselamatan kepada mereka. Ia berjanji untuk memberkati, melindungi, memberi damai sejahtera, dan memelihara umatNya. Ia juga berjanji untuk menerangi dan menguduskan umatNya dengan wajahNya yang kudus. Kata-kata Tuhan kepada umat Israel ini bersifat pribadi bukan kolektif: “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.” (Bil 6:24-27). Tuhan tidak berjanji untuk memberkati “kalian”.

Orang harus berani bermimpi yang indah tentang masa depan karena percaya bahwa Tuhan pasti memberi berkat dan perlindungan. Tuhan akan menguduskan dan memberikan damai kepada orang yang menaruh semua harapan kepadaNya. Kita pun dipanggil untuk menghayati berkat Tuhan di dalam hidup kita masing-masing sesuai dengan jati diri kita. Tuhan sudah memberikannya sesuai kemampuan kita maka tugas kita adalah mengembangkannya demi kemuliaan namaNya.

Mengapa kita harus menaruh harapan hanya kepada Tuhan? St. Paulus dalam bacaan kedua mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus yang lahir ke dunia dari seorang perempuan diutus untuk menebus umat manusia. Jadi anda dan saya menerima dan merasakan penebusan berlimpah dari Tuhan Yesus Kristus. Karena jasa Yesus Kristus ini maka kita sama-sama menyapa Allah sebagai Bapa. Kita sebagai orang-orang yang dibaptis dan percaya kepada Tuhan bukan menjadi hamba melainkan sebagai anak-anak Tuhan sekaligus menjadi ahli waris-ahli waris oleh karena Allah. Paulus juga membantu kita untuk menerima Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, Tuhan dan Penebus kita.

Di dalam bacaan Injil kita berjumpa dengan sosok keluarga Kudus. Tuhan Yesus lahir di dalam sebuah keluarga, Maria adalah ibuNya dan Yusuf adalah ayah yang mengasuhNya. Para gembala menerima kabar gembira dari malaikat dan bergegas ke Bethlehem. Di sana mereka menjumpai bayi Yesus, Maria dan Yusuf. Semua hal yang diberitakan malaikat kepada para gembala persis sama dengan hal yang mereka lihat di Bethlehem. Para gembala kembali ke habitat mereka sambil memuliakan Allah.

Figur yang menjadi sorotan perayaan kita hari ini adalah Bunda Maria. Penginjil Lukas mengisahkan bahwa pada saat gembala-gembala datang ke Bethlehem, Maria hadir bersama Yesus dan Yusuf. Maria digambarkan sebagai sosok yang diam dan tenang, tak banyak berbicara tetapi memperhatikan setiap orang yang datang untuk mengucapkan selamat dan menyembah Yesus puteranya. Segala sesuatu yang direncanakan Allah dan yang sudah diwartakan malaikan menjadi kenyataan. Ia menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya. Maria juga ikut bersama Yusuf memberi nama kepada bayinya sama dengan nama yang diberikan malaikat yakni Yesus, artinya Allah menyelamatkan.

Pada perayaan Hari Raya santa Maria Bunda Allah ini, kita belajar dari Bunda Maria, kebajikan-kebajikan yang memperkaya hidup kita. Pertama, Santa Maria Bunda Allah adalah pembawa berkat dan rahmat. Tuhan memberi berkatNya kepada kita dan kita juga percaya bahwa Tuhan memberi berkat-berkat yang kita butuhkan juga melalui perantaraan Bunda Maria. Dialah Penolong abadi bagi kita semua. Kedua, Bunda Maria hadir di dalam hidup kita dan membantu kita untuk bertumbuh menjadi anak-anak yang menyapa Abba kepada Bapa di surga bersama Yesus Puteranya. Kita selalu memohon: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati.” Ketiga, Bunda Maria mengajar kita untuk tahan uji dalam pergumulan hidup kita. Ia menyimpan segala perkara dan merenungkannya, kita pun bertahan dalam pergumulan hidup. Mengapa? Karena kita percaya bahwa Allah akan memberkati kita melalui Bunda Maria.

Mari kita memohon berkat dan perlindungan dari Tuhan melalui Bunda Maria di tahun yang baru ini. Kita semakin bertumbuh sebagai pribadi yang selalu bersyukur, pribadi yang peka, empati dan siap untuk melayani Tuhan dan sesama seperti Bunda Maria.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply