ISIS Bikin Bingung dan Pusing

ISIS Bikin Bingung dan Pusing!

P. John SDBSelama beberapa hari terakhir beredar sebuah berita lama seperti ini: “ISIS baru merebut kota Quaragosh, kota dgn populasi Kristen terbesar di Irak. Ratusan laki2,wanita,dan anak2 telah dipenggal. Masyarakat disana meminta doa untuk negeri mereka. Mohon ambil satu menit untuk berdoa. Sampaikan pesan ini ke seluruh kontak anda, agar rantai doa tidak terputus di anda. Mereka meminta doa khusus ini. Tolong, pastikan anda meneruskan pesan doa ini ke seluruh tubuh Kristus, sebagai doa bagi saudara saudari seiman kita di Iraq. Ini adalah pesan penting. Terima kasih untuk perhatian anda. 
Tuhan Yesus memberkati anda, dan selalu menyertai perjalanan anda. 
Amen. Joyce Meyer.”

Berita ini sudah basi! Ada yang bahkan menuliskan judul “Breaking News” seolah-olah baru terjadi beberapa jam sebelumnya. Salah satu kelemahan banyak di antara kita adalah hanya melihat judul tulisan dan langsung broadcast tanpa melihat isinya dan apakah berita ini baru atau sudah lama. Mungkin saja ada orang yang menyebarkan berita-berita dengan broadcast ini untuk menguntungkan provider cellular tertentu. Atau broadcast ini membuat kita membenci ISIS dan lupa mendoakan para martir kristiani dan mendoakan ISIS untuk bertobat. Kita berada dalam masa prapaskah, pekan pertama tentang godaan, dan bisa jadi banyak di antara kita tergoda untuk membenci, bukan mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaya Gereja.

Saya juga menerima broadcast ini. Ada juga yang bertanya tentang kebenaran berita ini. Ketika menerima broadcast BBM ini saya mengingat kembali kira-kira pada akhir September yang lalu juga beredar sebuah email “dari Irak” yang sama dengan kutipan di atas supaya mendoakan saudara-saudara seiman di sana. Meskipun email itu hanya bohongan saja (tidak ditulis dari Irak) tetapi kita patut mendoakan gereja di Timur Tengah. Bahwa ISIS pernah masuk dan menguasai Quaragosh dan mereka membunuh jemaat kristiani di sana terjadi pada bulan Agustus tahun 2014 yang lalu. Pada waktu itu semua media menyiarkannya dan seluruh dunia prihatin dan mengutuk kekejaman ISIS. BBC menyiarkannya pada tanggal 7 Agustus 2014 dan CNN pernah menyiarkannya pada tanggal 8 Agustus 2014.

Sri Paus sendiri pada saat itu meminta supaya seluruh Gereja Katolik mendoakan para korban dan juga mendoakan ISIS untuk berubah menjadi manusia yang bisa mengasihi sesama. Sri Paus mengatakan kepada saudara-saudara di Quaragosh: “Saya tahu bahwa kalian sangat menderita. Saya tahu bahwa kalian kehilangan segala-galanya.” Juru bicara Vatican, Romo Federico Lombardi mengatakan bahwa komunitas kristiani baik Katolik maupun protestan mengalami dampak langsung dari ISIS. Mereka harus meninggalkan kampung halamannya karena kekerasan yang terjadi.

Pada bulan Januari 2015 yang lalu, beredar surat dari seorang uskup dari gereja protestan Jean Carlos Martins untuk meminta doa untuk gereja di Quaragosh.

Menurut saya, broadcast tentang keadaan Quaragosh memang sudah basi tetapi kita tetap mendoakan Gereja di Timur Tengah. Beberapa hari yang lalu sebanyak 21 pekerja kristen koptik asal Mesir dipenggal di pesisir Libia. Keadaan ini semakin menimbulkan ketegangan bukan hanya di Timur Tengah dan semenanjung Afrika tetapi juga negara-negara di Eropa terutama Italia. Melalui dunia maya ISIS menyebarkan ancaman untuk menyerang Italia. Ada hashtag yang bunyinya: “Stiammo arrivando a Roma” (Sebentar lagi kami akan tiba di Roma).

Kepala Pemerintahan Abdullah Al Thani, di Tobruk, Libia mengatakan bahwa Al Qaedah dan ISIS sudah berada di Tripoli dan dekat Ben Jawad. Untuk itu, beliau meminta supaya semua kekuatan militer di dunia ini bahu membahu untuk menhancurkan para teroris ini. Apabila tidak ada kerja sama maka menurut Al Thani, gerakan ini akan menjadi ancaman bagi negara-negara di Eropa terutama Italia. Prancis dan Mesir sudah meminta Dewan Keamanan PBB untuk turun tangan. Sementara itu Perdana Mentri Italia Matteo Renzi melalui TG5 mengatakan bahwa Italia belum bisa melakukan tindakan militer sebelum mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB. Meskipun demikian Italia tetap siap untuk membendung masuknya para teroris di Italia. Menurut informasi yang beredar di sana, ada sekitar 5000 tentara yang siap untuk menghadang ISIS. Mereka berada di Roma dan beberapa kota strategis lainnya.

Saya mengingat kembali dalam sejarah Gereja, pernah terjadi pertempuran di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571 antara militer Ottoman Turki yang hendak menyebrang untuk menguasai Eropa. Setelah lima jam bertempur akhirnya pasukan koalisi Eropa berhasil memukul mundur pasukan Ottoman Turki. Satu catatan penting adalah pada waktu itu Paus Pius V meminta seluruh Gereja Katolik untuk berdoa rosario supaya Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria boleh membantu para tentara koalisi untuk memukul mundur pasukan Ottoman. Mari kita berdoa dengan perantaraan Bunda Maria untuk intensi yang sama.

Sementara itu dari Mesir diberitakan bahwa pada tanggal 20 Februari 2015 yang lalu telah diresmikan sebuah Gereja Katolik yang dipersembahkan kepada Bunda Maria di Sinai, tepatnya di komunitas Sharm El-Sheikh. Bertepatan dengan peristiwa rohani ini, Uskup dari Gereja Katolik Ritus Koptik, Mgr. Youssef Aboul-Kher dari Dohag mengatakan bahwa Gereja di Mesir merasa semakin kuat karena ada pengurbanan 21 pekerja kristen ritus Koptik di Libia pada tanggal 15 Februari yang lalu. Mereka dibunuh oleh ISIS. Menurut Uskup Youssef, para pekerja Mesir di Libia ini menderita sampai wafat sebagai martir. Mereka dibunuh sambil mulut mereka berdoa kepada Tuhan. Mereka wafat sebagai martir seperti jemaat gereja purba. Mereka adalah orang kudus zaman ini karena mereka mati demi iman kepada Kristus. Tepatlah apa yang dikatakan Tertulianus, seorang bapa Gereja: “Darah para martir adalah benih yang subur bagi iman kristiani.”

Gereja Katolik yang diberkati ini juga mengalami kesulitan dalam proses pembangunannya. Tuhan punya rencana yang baik sehingga bisa mendapat IMB, dibangun dan selesai pada waktunya. Gereja ini diberi nama gereja Maria Bunda Perdamaian. Gereja ini diberi nama oleh Suzanne Mubarak, janda mendiang presiden Hosni Mubarak. Suzanne pernah mengenyam pendidikan di sekolah susteran. Uskup Makarios Tewfik dari Ismailia memimpin upacara pemberkatan Gereja Katolik pertama di Sinai ini.

Dalam masa prapaskah ini kita bersatu dengan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk berdoa bagi saudara-saudara kita yang menderita karena kekerasan ISIS. Kita jangan hanya bisa broadcast berita hoax saja tentang ISIS seperti hari-hari terakhir ini, tetapi sebaiknya kita berdoa supaya ada perdamaian di dunia. Dalam masa prapaskah ini kita bersatu untuk mendukung saudara-saudara kita yang menderita di Timur Tengah dan semenanjung Afrika. Mereka adalah para martir di zaman ini. Semoga darah para martir ini menyuburkan iman kristiani di daerah-daerah itu.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply