Food For Thought: Ut unum Sint

Ut unum sint

PJSDBSaya menjadi akrab dengan kalimat “Ut unum sint” (Yoh 17:21), ketika masih bertugas sebagai pelayan Tuhan di Pulau Marapu, sebutan untuk Pulau Sumba, NTT. “Ut unum sint” adalah moto Bapa Uskup G. Kherubim Pareira, SVD, Uskup Keuskupan Weetebula saat itu. Selama menjadi Uskup Keuskupan Weetebula, beliau mewujudkan moto keuskupan ini dengan memajukan dialog dengan Gereja Kristen Sumba (GKS) dan Gereja-Gereja lainnya. Sejalan dengan waktu, Gereja Kristen Sumba (GKS) misalnya bisa menerima kehadiran Gereja Katolik sebagai saudaranya. Gereja Katolik pun bertumbuh secara kuantitatif dengan bertambahnya paroki-paroki dan sekarang sedang diusahakan pertumbuhan mutu kehidupan umatnya.

“Ut unum sint” merupakan sebuah ungkapan hati Yesus yang sangat mendalam dalam doa-Nya sebagai Imam Agung. Ia menghendaki supaya kita semua menjadi satu, sama seperti Ia dan Bapa adalah satu dalam Roh Kudus. Ia menghendaki agar kita juga menjadi satu dalam iman, harapan dan kasih meskipun kita semua berbeda satu sama lain. Dia menghendaki agar kita bersatu dengan-Nya serupa dengan Dia yang bersatu dengan Bapa di Surga. Ia berkata: “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu.” (Yoh 17:23). Persekutuan dengan sesama adalah kesempurnaan atau kekudusan!

Tuhan Yesus memang sudah mengetahui bahwa Gereja yang didirikan-Nya di atas wadas itu akan mengalami angin sakal dan bisa terkotak-kotak seperti saat ini. Maka doa Yesus masih tetap harus dilanjutkan oleh kita semua. Banyak orang suka melihat Gereja yang tercerai berai, tetapi lebih banyak lagi yang menyukai Gereja menjadi satu persekutuan sebagai umat Allah dan mengakui Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat kita. Mari kita membangun persekutuan. Bukankah Yesus hanya satu dan sama?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply