Food For Thought: Hidup yang bermakna

Mewujudkan hidup yang bermakna

Pada pagi hari ini saya membuka file-file tertentu di laptop saya. Saya menemukan sebuah kalimat yang pernah ditulis oleh William Shakespeare dalam sandiwara tragedi Antony and Cleopatra, ditulis sekitar tahun 1623, bunyinya: “Orang yang mencari kesempatan; namun ia tidak mengambilnya saat kesempatan menghampirinya, ia takkan menemukan kesempatan itu lagi.” Saya langsung membayangkan bahwa setiap orang selalu mendapatkan kesempatan-kesempatan tertentu di dalam hidupnya. Andaikan orang itu tidak memanfaatkan kesempatan tersebut maka sia-sia saja hidupnya sebab kesempatan yang datang memang tidak dapat diulangi kembali. Pikirkanlah bahwa kita selalu membuang begitu saja kesempatan-kesempatan di dalam hidup kita.

Sambil merenung perkataan Shakespeare ini, saya mengingat kembali empat hal penting yang tidak akan diulangi kembali di dalam hidup ini. Keempat hal ini haruslah kita hargai karena sangat bermakna bagi kehidupan pribadi kita. Keempat hal yang dimaksud adalah:

Pertama, waktu. Nelson Mandela pernah membagi pengalamannya tentang waktu. Ia berkata: “Kita harus menggunakan waktu dengan bijaksana dan selamanya menyadari bahwa waktu selalu siap untuk berbuat benar.” Apa yang dikatakan Mandela memang benar adanya. Pikirkanlah waktu-waktu kehidupan kita. Banyak kali kita membuang waktu, membiarkan waktu berlalu dalam hidup tanpa memanfaatkannya dengan baik. Gunakanlah waktumu dengan baik untuk hidupmu yang lebih baik.

Kedua, Perkataan yang keluar dari mulut kita. Setiap perkataan yang keluar dari dalam mulut adalah gambaran hidup kita yang nyata. Lao-Zu, seorang filsuf dari Tiongkok pernah berkata: “Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih.” Kita akan memiliki keyakinan hidup yang benar ketika kita selalu berpikir sebelum mengungkapkan kata-kata yang keluar dari mulut kita. Semua perkataan itu tidak akan kita Tarik kembali ke dalam mulut kita.

Ketiga, Hidup. Kita tidak dapat mengulangi hidup kita. Kita lahir satu kali untuk selama-lamanya. Sebab itu kita menghargai hidup pribadi kita dan menghargai hidup pribadi sesama manusia. Albert Einstein pernah berkata: “Hidup itu seperti bersepeda. Kalau kamu ingin menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus bergerak maju.” Hidup hanya datang sekali saja maka kita harus berusaha supaya mengisinya dengan kegiatan yang berguna, membuat kita maju dan menjadi lebih baik lagi.

Keempat, Kesempatan. Saya sudah mengutip pemikiran Shakespeare di atas bahwa kesempatan hanya datang sekali maka manfaatkanlah. Janganmenghilangkan kesempatan itu. Henry Van Dyke adalah seorang guru di Amerika Serikat. Ia pernah berkata: “Syukurilah hidup, karena hidup memberimu kesempatan untuk mencintai, bekerja, bermain dan memandang bintang-bintang.” Hidup adalah kesempatan yang tak dapat diulangi lagi.

Saya mengakhiri refleksi ini dengan mengutip lirik lagu ‘Hidup adalah kesempatan’ karya pendeta Surbakti:

Hidup adalah kesempatan

Hidup ini adalah kesempatan

Hidup ini untuk melayani Tuhan

Jangan sia-siakan apa yang Tuhan bri

Hidup ini harus jadi berkat…

Reff :

Oh Tuhan pakailah hidupku

Selagi aku masih kuat

Bila saatnya nanti

Ku tak berdaya lagi

Hidup ini sudah jadi berkat

Mari menghargai hidup sesama manusia dan hidup kita sendiri.

 

P. John Laba, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply