Food For Thought: Mengalami kerahiman Allah

Mengalami kerahiman Allah

Apakah anda pernah mengalami kerahiman Allah? Saya merasa yakin bahwa anda pernah mengalaminya ketika dengan sadar anda mengaku dosa di hadapan seorang ‘alter Christus’. Pada saat itu anda memeriksa bathin dan dengan jujur mengakui dosa-dosamu. Setelah mengakui dosa-dosamu, sang ‘Alter Christus’ akan memberi nasihat untuk penitensi dan absolusi. Ketika keluar dari ruang pengakuan dosa maka perasaan anda pasti sangat berbeda dengan sebelumnya. Sebelumnya anda merasa begitu banyak beban dosa, dan hidupmu terasa tidak bermakna. Tetapi setelah mengakui dosa-dosa, anda merasa ringan dan enak. Perasaan semacam ini terjadi karena anda merasa Tuhan mengasihimu dan Tuhan menerimamu apa adanya.

Pada hari ini kita menjumpai sosok yang hebat yaitu raja Hizkia, dari Yehuda. Nama Hizkia berarti Allah adalah kekuatanku. Makna namanya tercermin dalam pengalamannya akan kerahiman Allah. Ketika itu ia sedang sakit berat. Nabi Yesaya menyampaikan pesan Tuhan kepadanya bahwa dengan sakit penyakit yang dialaminya itu, dia tidak akan ditolong, artinya dia akan mati. Hizkia kaget, merasa sedih, memalingkan mukanya ke dinding tembok dan menangis tersedu-sedu. Ia membuka hatinya untuk merasakan kerahiman Tuhan dalam doa ini: “Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” (Yes 38:3).

Tuhan mengubah pikiran-Nya dan mau menyelamatkan Hizkia. Ia berkata kepada Yesaya supaya mengingatkan Hizikia akan keberpihakan Allah baginya. Tuhan berkata: “Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini.” (Yes 38: 5-6). Hizkia mengalami kerahiman Allah secara total. Tuhan mengingatnya dan memperpanjang hidupnya selama lima belas tahun lagi. Kerahiman Allah sungguh nyata. Seorang dapat mengalaminya pada saat mengaku dosa. Ini benar-benar saat penuh makna karena kerahiman Allah mengalir dalam hidup kita masing-masing.

Tuhan Yesus memberkatimu.

PJ-SDB